Sabtu, April 16, 2016

Janji dan Pesan Ayah


. . . . . . . . (Sambungan)

Entah dari mana -yang pasti bukan dari saudara-saudaranya yang kaya-, dalam waktu yang tak lebih dari dua hari akhirnya Ayah berhasil mendapat pinjaman uang untuk memberangkatkanku ke Jawa. Di situ kulihat semangat dan pemikiran hebat Ayah tentang betapa pendidikan itu penting menurutnya. Semangat dan pemikiran yang jauh lebih hebat bahkan dari saudaranya yang merupakan seorang dosen universitas negeri, yang justru mengaburkan harapan, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa aku tidak layak untuk mengenyam bangku kuliah karena keluarga kami yang miskin.

Ayah tidak mempedulikan cemoohan keluarga besarnya yang mengolok, beliau begitu yakin dengan apa yang diusahakannya. Pernah juga Ayah mendengar satu perkataan penting yang muncul dari mulut seorang Bupati ketika itu, "Siapa bilang pendidikan itu murah. Pendidikan itu mahal!!! Tetapi selalu ada jalan untuk orang yang mau berusaha."

Ayah memang tidak menjanjikan bahwa aku dapat berkuliah dengan tenang dan nyaman, semua fasilitas dan keperluan terpenuhi secara layak. Tidak, beliau hanya mampu berjanji bahwa tidak akan pernah ada kata menyerah untuk membiayai kuliahku. Bagiku itu jauh lebih dari cukup, semangat untuk memberangkatkanku ke Jawa adalah fasilitas terbaik yang pernah diberikan Ayah. Dan aku ingat sekali satu pesan Ayah yang kini kutulis di dinding kamar dan selalu kubaca setiap malam.

"Kamu berjuang di sana untuk kuliah, dan kami di sini berjuang untuk biaya kuliahmu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar