Jumat, April 01, 2016

Suasana Abstrak

Kamu cukup berhati-hati dalam menyikapi sebab-akibat yang miliki dampak lain, juga kamu tampaknya tidak ingin memancing suasana menjadi lebih dalam. Kamu ternyata pintar dalam memainkan peran. Mampu menaklukkan penjelasan lewat satu sentuhan yang sarat akan manipulasi. Kamu samarkan pujian atas rindu yang sedang mengunjungimu, kamu rekayasa hatimu sendiri dengan hal-hal yang sulit termaknai.

Kebetulan aku dapat membacanya di waktu peralihan dari dinihari ke subuh, dimana waktu saat itu adalah waktu-waktu terpeka bagi hati dan perasaan untuk melayangkan sebuah penilaian. Aku dapat memaknai sebuah maksud yang mungkin sedang kamu sembunyikan. Setengah sisi hatimu ingin bicara mengungkap gembiranya, sementara satu sisi hatimu yang lain memilih bungkam karena belum siap atas resiko yang akan tiba setelahnya.

Apa yang kamu lakukan menjadi terlihat sangat abstrak, tetapi semua hati yang peka berkesimpulan bahwa keabstrakan itu selalu adanya setelah sesuatu yang kongkrit pernah terjadi sebelumnya. Dan kamu adalah keabstrakan yang indah dengan goresan-goresan kata yang sulit terbaca maknanyanya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar