Selasa, November 25, 2014

Buruk

Bajingan, itulah aku hari ini. Tak kupahami secara jelas sebenarnya apa makna dari kata yang selalu berekspektasi ke kiri itu. Tetapi setidaknya aku memahami bahwa bajingan adalah sebutan untuk menghujat seorang yang tidak punya hati, seorang yang tidak memiliki peri kemanusiaan. Lalu mengapa? Ingin kubeberkan, namun disini bukanlah tempat yang baik untuk mencurahkannya, biarlah hatiku sendiri yang merasakan betapa buruk tabiatnya, dan biarlah hanya Tuhan dan mereka yang menjadi saksi yang tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. 

Maaf saja mungkin tak akan cukup. tetapi paling tidak aku sudah mencoba untuk menghapus setitik demi setitik keburukan yang ada. hanya saja aku belum bisa lepas sepenuhnya dari belenggu kebejatan dunia yang terus merasuki.

Selamat Pagi Cakrawala

Setiap hari kita berkomunikasi, dan dalam beberapa hari terakhir ini bahkan di mulai saat pagi masih diselimuti dingin, saat mata baru saja terbuka dan saat otak belum mampu bekerja secara maksimal. Dan pagi yang indah mulai terus berjalan, pun demikian dengan komunikasi kita yang juga terus mengikut seiring semakin tingginya pangeran siang bertahta. Satu hal kecil, sadarkah dirimu? Bahwasanya disetiap pagi kita, tak pernah sekalipun ucapan selamat pagi muncul dariku untukmu, ataupun sebaliknya, sama sekali tak pernah ada ucapan selamat pagi untuk dunia. Pembicaraan kita langsung tertuju pada topik yang akan dibahas tanpa sedikit pembukaan sebagai penarik diri untuk tersenyum dan saling memikirkan. Tapi biarlah, ada hal yang jauh lebih penting daripada sekedar ucapan selamat pagi. Apa? Ya, itulah dirimu :-)

Minggu, November 23, 2014

Jenuh Menjelma, Bosan Merasuk

Sedikit aku takut membayangkannya ketika situasi seperti ini datang. Saat rasa sayang masih berada di ubun-ubun, tiba-tiba kata itu mengalir dari mulutmu. Memang bukan hari ini, tapi suatu saat nanti pasti akan terjadi. Akan menjelma sebuah kejenuhan, menyelimuti hati yang dulu penuh cinta.

Lalu bagaimana menyikapinya? Banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan. Tapi entahlah mana yang terbaik. Jika dipaksakan untuk terus bertemu dan bertatap, banyak api amarah dan pertengkaran yang akan merasuk. Namun jika pertemuan tak terjadi, ada ketakutan bahwa akan masuk hati lain dan berusaha memisah hati kita.

Aku hanya berharap kita sama-sama dapat berpikir jernih untuk menyikapinya. Apa yang terjadi adalah sesuatu yang memang seharusnya terjadi. Tinggal hati yang akan bertindak, sejauh mana kedewasaannya mampu mempertahankan cinta kita

Jumat, November 21, 2014

Zona Bosan

Mungkin kita akan pernah merasakannya suatu saat nanti, atau bahkan sudah mulai ada benih-benihnya sekarang. Dan saat dimana kita masih bisa berpikir jernih seperti detik ini, aku ingin sebuah komitmen yang benar-benar bisa mengikat untuk salah satu dari kita tidak ada yang akan melangkah lebih dulu. Sekaranglah waktu terbaik, saat kita belum masuk terlalu jauh tanpa sebuah komitmen, karena akan sangat menyedihkan jika keadaan memang membuat kita harus berpisah nantinya. 

Kamis, November 20, 2014

Makna 'Kita'

Akhir dari gesekan yang terjadi malam itu, kita melangkah menyusuri jalan kampus yang diterangi lampu kuning berjejer sepanjang jalan. Kita bersandar saat menemukan tempat yang pas, tidak ramai, tidak diterangi cahaya, juga tidak terlalu gelap. Disana kita bicara, mengeluarkan segala uneg-uneg dan gondok yang menyiksa hati, sambil memandang megah dan mewahnya bangunan yang ada di hadapan kita. Kita berbicara tentang arti 'Kita' yang sebenarnya. 

Tiba-tiba sebuah rangkulan mendarat dengan lembut, melingkari leher dan membuat aku sedikit tertunduk. Tertangkap jelas oleh mataku, kau tersenyum saat melakukannya, seolah kau mengajak aku rebah di pangkuanmu. Sedikit aku pahami bahwa kini kau tak lagi bisa lepas dariku, rasa sayangmu sedang berada di puncak dan kau berharap aku adalah benar-benar adam yang akan menemanimu setiap waktu.

Perlu kau tahu bahwa saat itu pun aku merasakan hal yang sama. Pertengkaran kemaren adalah titik balik dari apa yang kurasakan. Betapa aku kini telah mulai hilang kendali dan menginginkan melewati hari selalu bersamamu.

Selasa, November 18, 2014

Aku Cemburu

Beberapa sifat baik yang kau miliki, dan sejujurnya aku tak terlalu menyukai itu. Ada benarnya kata mereka bahwa kau adalah kebaikan dari salah satu sifat yang dimiliki setiap insan. Kepedulianmu tinggi, toleransimu mengagumkan, dan pengertianmu pada mereka sangat luar biasa. Jujur aku merasa dinomorduakan oleh kebaikanmu yang sebenarnya sulit ditemukan pada orang lain itu. Ada rasa cemburu pada mereka, tiba-tiba saja melambung dan membuatku merasa sangat iri. Kadang aku berpikir lebih baik menjadi temanmu saja, sehinnga sama seperti mereka yang tak pernah lepas dari hidupmu. Satu-satunya hal yang membuatku senang adalah janji yang sempat terucap disela-sela keakrabanmu dengan mereka, "Dalam waktu yang sangat terbatas itu, saat kita berdua, seutuhnya aku akan ada untukmu"

Mereka (Hanyalah) Medium

Suatu kewajaran saat bibir tipismu berkata "aku ragu akan semua ini". Tak bisa dipungkiri bahwa seandainya aku berada di posisimu pun hal yang sama mungkin akan terucap. Ada banyak fakta yang mendukung mengapa kata-kata itu mengalir. Awal kedekatan kita yang seolah tanpa perjuangan adalah salah satunya. Percayalah, meski kita didekatkan oleh 'orang lain', tetapi rasa yang kupunya adalah rasa yang tulus. Tiada sandiwara di balik semuanya, dan tiada kebohongan karena ini sebenarnya adalah kejujuran hati yang mulai terkuak. Bahwa aku mencintaimu bukan karena mereka, dan mereka (hanyalah) medium yang mempertemukan cinta diantara dua hati yang terpisah.

Jumat, November 07, 2014

Kau Kita Mereka

Habiskanlah waktumu sebanyak mungkin bersama teman-temanmu, tidak akan pernah ada larangan dariku. Di sini aku akan tersenyum menyaksikanmu dalam keceriaan. Tertawa dan bahagialah bersama mereka. Luapkan semua isi hatimu dan lakukan apa yang ingin kau lakukan bersama mereka. Tetapi satu permintaanku harap kau kabulkan. Ketika kau ada di sisiku, ketika kau berada di sampingku, ketika kita tengah bersama, curahkanlah segala perhatianmu kepadaku. Hempaskanlah dirimu dalam dekapanku. Hanya beberapa saat, dan dalam sesaat itu aku ingin kau benar-benar ada untukku. 

Kamis, November 06, 2014

Biarkan Jadi Misteri

Hingga detik ini, masih menjadi pemikiran dan tanda tanya besar di benakku akan keputusanmu beberapa bulan yang lalu. Jelas masih membayang di bawah pohon ketika magrib baru saja berlalu, kau tersenyum saat aku menyatakan cinta. Sungguh aku tak berharap banyak ketika itu, hanya sekedar melepas beban sebelum waktu dua bulan benar-benar memisah kita. Aku sadar siapa aku, dan juga aku paham siapa dirimu, rasanya tak mungkin untuk berada dalam langkah yang seirama. Tetapi, mungkin cinta yang mempertemukan kita dan memaksa kita untuk melangkah dalam irama yang senada. Dan satu pertanyaan itu, sampai kini tak kutemukan jawabannya, alasan dibalik hal yang kini terjadi. Alasan mengapa kau bisa berada dalam langkah dan nada yang seirama denganku. Dulu aku berpikir semua akan terjawab seiring waktu yang terus berjalan. namun tak ada titik terang bahkan hingga kini. 

Besar rasaku untuk bisa mengetahuinya, tetapi ada suatu pelajaran yang dapat kupetik dari cerita ini. Terkadang ada beberapa hal yang mungkin sebaiknya tidak kau ketahui. Meski penting, biarkanlah hal itu menjadi sebuah rasa penasaran yang terus menjadi misteri tak terungkap. Biarkan ia menjadi penghias sadarmu, menemani langkah dalam hari-harimu.

Selembar Pemikiran

Bukan aku menginginkan hubungan ini berakhir, tetapi logika juga tak mau kalah dalam kehidupan dunia nyata zaman ini. Selembar pemikiran yang hingga sekarang belum tuntas masih tergeletak. Hanya sebuah pertanyaan kecil yang seharusnya tidak perlu terucap, tapi cukup penting untuk diutarakan. Ketika kita bersama, ketika kita menjalin sebuah ikatan, ketika kita terikat dalam suatu kebersamaan, apa untungnya bagimu? Apa feetback yang kau dapat hingga kau rela?? Adakah yang kau butuhkan dari hubungan ini? Bukankah hubungan ini hanya mempersempit langkahmu dan membuat dirimu semakin susah bergerak? Tak habis pikir, apa yang kau harapkan dariku? Kau tahu aku hanya seorang yang terdampar jauh dan hidup dalam kesendirian di sini. Apa hal yang kau dapat ketika bersamaku? 

Selasa, November 04, 2014

City of Light

Lampu malam kota yang begitu indah, seindah cinta yang hadir diantara kita. Kerlap kerlipnya memberi arti lain dari apa yang sedang kita tatap. Nun jauh di bawah sana dan kita menyaksikannya dari ketinggian. Hanya hal sederhana, kemudian bergabung hingga membentuk suatu estetika yang indah dan romantis. Seperti itulah adanya cinta yang ku dapat saat mengenal dirimu. Berawal dari hal-hal sederhana, kemudian terus menghias hari hingga akhirnya merangkai sebuah rasa.


Men-Tuhan-kan Cinta

Berlayar dalam indahnya dunia bertemankan segenggam cinta dari yang terkasih, menjadi landasan dalam langkah yang terus bergerak maju. Mengikuti alur dunia yang semakin kejam, bersaing dalam kerasnya kehidupan, mengendalikan dinginnya waktu yang tidak pernah mau berkompromi. Mencoba menjadi yang terhebat diantara desakan-desakan yang terus menghujam. Berusaha menjadi yang terbaik dari serangan-serangan hujatan yang terus mencerca. Satu kekuatan yang mampu mengalahkan semuanya. Cinta. Cinta yang ikhlas dan berlandas ketulusan. 

Tak dipungkiri, aku hanyalah manusia galau yang sedang tergila-gila pada cinta. Men-Tuhan-kan cinta dan menganggap solah cinta adalah satu kekuatan yang mampu mengalahkan semuanya. Terlepas dari itu semua, cintalah yang membuat senyum ada saat pagi mulai menjelang, cintalah yang membuat tidur benar-benar lelap kala rembulan muncul. Juga cintalah yang menguatkan untuk berjalan di tengah teriknya pangeran siang yang menguasai dunia.

Senin, November 03, 2014

Bayang

Bukan kau yang tidak bisa berpaling, tetapi akulah yang kini tidak bisa lepas dari bayangmu.  Adalah suatu kenyataan bahwa aku telah sepenuhnya jatuh hati pada seseorang, itulah dirimu. Dan Untukmu, teruslah kau tersenyum saat berada di sampingku. Itu adalah semangatku, semangat untuk membuatmu lebih bahagia