Selasa, April 03, 2018

SEBUAH PERISTIWA

Bukankah kita sama-sama ingin saling mengenal? Lalu kenapa kita sama-sama diam saat bertemu, seolah tidak ada apa-apa sama sekali? Aku tahu, kamu mengkepoi kehidupanku lewat apa saja yang kamu bisa, sosial media atau mungkin bertanya kepada yang mengenalku. Tenang saja, kamu bukan satu-satunya, aku pun melakukan hal yang sama agar bisa tahu lebih banyak tentangmu.

Aku tidak ingat kapan semuanya bermula, yang kutahu sekarang aku sangat antusias setiap kali mendengar kabar terbarumu. Walau tidak ada kemajuan dan perkembangan perihal kita tidak masalah, setidaknya aku tahu kamu masih baik-baik saja.

Aku belakangan ini ingin membuat pertemuan denganmu, tentu saja dengan mengandalkan nuansa kebetulan, karena mengajakmu bertemu langsung aku tidak cukup bernyali. Sejauh ini tidak ada yang bisa kulakukan, kecuali harap-harap yang kusemogakan untuk menjadi kenyataan meski tanpa usaha.

Bukannya aku tidak mau berusaha, aku ingin. Tapi seperti yang kamu mungkin bisa pahami, aku bukan tipe orang yang bisa bicara dengan baik saat aku menginginkan sesuatu, dan sampai sejauh ini aku juga tidak menemukan cara untuk menemuimu, tentunya temu yang tidak hanya sekedar bertemu tanpa sapa.

Kadang aku berharap pada sebuah peristiwa, apa saja, yang penting saat itu aku dan kamu ada di tempat yang sama pada waktu yang sama. Aku akan memberanikan diri menyapamu. Aku tahu kamu tidak akan memulai lebih dulu, maka aku yang akan mengambil peran itu. Sebuah peristiwa, hanya itu yang barangkali bisa membuat kita menjadi manusia yang berdefinisi sebagai makhluk sosial.