Sabtu, Juni 07, 2014

Message

2 SKS yang begitu melelahkan dalam minggu-minggu akhir semester 2 akhirnya dimulai. Sebuah pameran besar dalam 2 hari ini akan diadakan di gazebo universitas dan terbuka untuk umum. Kamis itu acara dimulai setelah seharian melakukan persiapan baik dari segi dekorasi maupun dari segi display yang akan di tampilkan. Waktu yang sebenarnya sangat tidak tepat karena bertepatan dengan dua ujian akhir praktikum,yang membuat waktu 1 menit sangat-sangatlah berharga dalam 2 hari melelahkan ini. 

Di hari kamis yang cerah, hampir semua peserta display menggunakan pakaian batik, sesuai dengan dresscode yang akan di pakai untuk UAP bikokimia yang harus diulang karena ada beberapa orang yang tertangkap membawa dan membahas soal sebelum mereka berjibaku menjawab soal yang sebenarnya. Dasar Goblok !! 

Aku memperhatikan setiap mereka yang lalu lalang di depan panggung gazebo. Berbagai kesibukan terjadi di sini. Pot bunga, kertas warna warni, botol air mineral, dan pohon bambu menjadi pendamping kesibukan mereka pagi ini. Juga ada yang menenteng laporan biokimia kesana kemari, niatnya mungkin untuk belajar dalam waktu yang sangat mepet ini, sayang sekali hari ini lingkungan gazebo tidak mendukung untuk berkonsentrasi pada buku yang mereka tenteng.

Dibagian kanan panggung, tampak segerombolan orang dengan berbagai macam jenis batik yang menutupi tubuh mereka, berbagai macam warna dan berbagai macam pola. Seorang disana tampak lebih menarik dari yang lainnya. Tidak terlalu tinggi dan sedikit berisi, ia menggunakan batik dengan perpaduan cream dan coklat tua dan bawahan rok hitam sedikit ketat. Sayang sekali saat itu ia membelakangi panggung dan menghadap ke jalan. membuat aku hanya bisa melihat bagian belakang dari tubuhnya saja. 

Lama aku memandang ke sudut sana, berharap dia berbalik agar keanggunannya hari itu terlihat jelas. Namun sayang sekali saat itu tampaknya ia begitu sibuk mengurus display dari kelompoknya. Aku tak berhenti memandang ke sudut sana hingga akhirnya ia benar-benar berbalik walau hanya beberapa detik. Dan ketika itulah, aku baru benar-benar meyakini bahwa aku tidak salah mengagumi seseorang yang memang begitu indah. Tidak saja dari segi fisik, juga kepribadiannya yang terlihat sempurna dari cara bicara dan juga gaya kehidupan sehari-harinya.

Tidak ada rasa bosan datang menghampiri untuk melihat objek yang sama selama beberapa waktu. Mataku seolah terkena magnet yang membuatnya harus melihat pada objek yang hari ini begitu luar biasa indah. Rambut sepinggang itu terurai rapi dan tidak kusut meski ia dengan kesibukan yang membuat rambutnya bergerak kesana kemari dan tertiup angin. 

Wajahnya sekilas terlihat tampak mengkilap akibat minyak wajahnya yang mulai keluar pagi itu. Memantulkan beberapa cahaya lampu yang masih menyala meski keadaan sebenarnya sudah terang. Tatapan matanya yang tegas sangat menarik untuk terus menerus diperhatikan. Dan seandainya saja............................................ :D

Sebisa mungkin mata ini terus berusaha untuk melihat, melirik, memperhatikan dan menatap sang bidadari yang kini begitu anggun dengan rok dan kain batik yang menutupi tubuhnya. Tetapi sayang sekali, kesibukan, UAP dan berbagai macam kegiatan lain membuat mata ini tidak puas untuk memandang sosok indah yang ingin dimiliki itu. Dia yang paling sempurna di tengah ketidaksempurnaan ini. Dialah seberkas cahaya dalam gelapnya sebuah ruangan, dan dialah pelangi setelah langit menurunkan hujan. Dialah rumus dalam fisika yang mampu mengkombinasikan angka-angka berserakan menjadi sebuah angka yang memiliki makna. Dialah kerlap kerlip kunang-kunang di kegelapan hutan dan dialah selimut penghangat di dalam dinginnya udara kota pegunungan.

Begitu banyak puji-pujian untuk mendeskripsikan keindahan yang benar-benar nyata darinya. Hanya saja, sampai sekarang, keberanian tak jua muncul untuk bisa menyatakan puji-pujian itu. Tak ada kekuatan kaki untuk melangkah menuju ke hadapannya, membuat mulut juga tak berdaya untuk berucap. hanya mata yang masih kuasa dan mampu menikmati surga dunia yang tuhan titipkan padanya., dan hati yang terus bergejolak juga tak mampu berbuat banyak, tak mampu mengeluarkan kekuatan dan keberanian untuk bertindak. Membuat diam menjadi teman setia, bahkan hingga detik ini dia masih setia.

Dia memang tampak berbeda dengan roknya, tidak seperti hari lain yang sangat akrab dengan jeans-jeans ketat yang membalut pinggang hingga mata kakinya. Dia hari ini jauh lebih sempurna, jauh lebih anggun dan jauh lebih indah. Sayang seribu sayang, hingga hari kamis berakhir tak ada momen yang memaksa untuk aku bisa dekat dengannya. Hanya tatapan mata dari jauh yang mengobati kelelahan di kamis yang begitu panas ini.

Jumat pun akhirnya datang dengan sedikit meninggalkan kecewa di hari sebelumnya, tak ada sama sekali alasan untuk mendekat, dan tak ada sama sekali keberanian untuk memulai. Hanya diam dan diam tanpa bahasa di kamis yang sebenarnya begitu sangat indah. Kini jumat telah datang. Dinginnya udara pegunungan mulai merasuki hingga tulang. Selimut seolah terus menempel dan tak mau lepas, pun demikian dengan kasur yang seolah tidak rela ditinggalkan sendiri. 

Kegiatan display masih terus berlanjut hingga sore nanti. dan kegiatanku akan berlanjut dengan rapat koordinasi penyambutan mahasiswa baru tahun depan. Dan hari ini, sebelum jam 6 pagi, batang hidungku sudah harus ada di WCU lantai tiga gedung Sosial Ekonomi. Berjibaku dengan perkuliahan dalam bahasa full english bersama Mr Handono dan kemudian dilanjutkan dengan kembali ke gazebo untuk display yang masih belum berakhir. 

Sedikit lebih membosankan display hari ini, jauh dari kemaren yang begitu semarak. Semua tampak biasa saja hingga waktu istirahat sholat jumat datang. Tidak ada yang spesial sejak pagi hingga kini jam digitalku sudah menunjuk angka 11.45. Rasa kantuk tiada tertahan menghampiri saat khatib menyampaikan dakwahnya. Ditengah udara panas sang khatib terus bicara selama hampir satu jam. Hingga akhirnya aku sempat tertidur sebelum sholat benar-benar dimulai. 

Masih ada perkuliahan yang menanti setelah rasa kantuk belum juga hilang meski khatib telah selesai bersuara. Beruntung sang dosen memiliki kesibukan lain di hari perkuliahan terakhir sebelum mengikuti UAS semester ini. Dan ada sedikit kesempatan untuk beristirahat di stand sembari menjaga display yang mulai layu.

Semakin sore panggung justru semakin heboh, semakin banyak nyanyian-nyanyian dari peserta display ditampilkan. Semakin seru suasana ketika jarum jam terus bergerak menuju arah sore. Kelelahan mulai terobati dengan hadirnya hiburan-hiburan dari atas panggung yang terletak di bagian paling utara gazebo. Semua mata mulai fokus pada panggung, menikmati suguhan acara yang semakin menghibur. Kiriman kiriman salam pun semakin banyak masuk ke kotak pesan sang MC. Dia membacakan satu persatu. Entah itu benar atau hanya sekedar hoax, yang jelas rangkaian huruf dan kata yang tertera ia bacakan dari atas panggung. 

Aku yang berada bersama keramaian di depan panggung agak kaget ketika nama ku keluar dari mulut MC, awalnya aku mengira ini bukan aku, hanya sekedar kesamaan nama karena memang ada partnerku ketika poster dulu dengan nama sama. Ketika kelasku mulai disebut, barulah aku terdiam, diikuti beberapa orang yang menyadari hal itu. Hampir satu menit MC membacakan pesan yang sepertinya lumayan panjang. Dan nama seseorang di sebut lagi dalam pesan itu. Secara spontan sorakan menggetarkan bagian depan panggung dan semua mata melihatku yang masih kaget dan diam. Aku hanya bisa tersenyum menyaksikan semuanya. Sementara mereka heboh dengan teriakan dan sorakan yang sangat jelas tertuju padaku. Terdengar juga di bagian kanan panggung sana sayup-sayup kehebohan dan sorakan dengan nada sama begitu sms itu selesai dibacakan. Beberapa orang temanku bertubi-tubi melontarkan pertanyaan yang sama sekali tak satupun aku jawab. Mereka terus memaksa dan satu satunya jawabanku adalah senyum. Membuat raut wajah tidak puas jelas terlihat di wajah mereka. Aku tidak terlalu menghiraukan lagi pertanyaan mereka sementara beberapa orang dari kelas lain masih memperhatikanku dengan senyum mereka.

Aku tahu siapa pelakunya, dan aku hanya tersenyum ketika namaku bersama seorang lainnya di sebut dalam pesan yang baru saja dibacakan MC. Karena itu aku hanya tersenyum lebar ketika mereka menatap dan bertanya. siapa dia? Karena memang teman sekelasku tidak ada yang tahu, dan lagipula adalah sebuah hal yang tidak mungkin dilakukan baik aku ataupun dia yang namanya juga tertera dalam pesan tersebut.  Dan jelas sudah, bahwa ini adalah kerjaan orang-orang yang sama-sama mengenal kami.

Hingga acara benar-benar selesai dan aku di serang habis-habisan dengan pertanyaan dan sorakan. Seperti baru memasuki masa puberitas. Ketika panggung bubar, aku berjalan mencari si pengirim pesan. Sembari itu, banyak mata yang melihat karena pesan itu sempat masuk dua kali dengan tulisan berbeda. Membuat sorakan begitu heboh dan aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya tersenyum.

Aku mencari pelaku, bukan karena marah, sama sekali bukan, namun lebih karena hanya sekedar ingin memastikan saja. Dialah kawan dari orang yang namanya juga disebut dalam pesan tadi. Bagiku tidak masalah. Bahkan ada benih-benih harapan yang dulu pernah muncul dan sempat diam, kini tumbuh lagi. Aku berusaha senetral mungkin untuk menguasai diri. Di satu sisi aku senang, sangat-sangat senang ketika hal itu terjadi, bahkan bisa dikatakan aku berharap akan hal itu. NAmun banyak hal yang menjadi pertimbangan. Mereka memang telah mendorongku, memaksa dan mencoba membantu sebisa mereka. Namun aku juga sadar diri, siapa aku, siapa dia. Aku merasa seolah terlalu jauh untuk sebuah bintang indah dengan dengan cahaya kemilaunya itu. Setidaknya itu berlaku sampai sekarang. Aku masih belum bisa memposisikan diri setara dengannya. Masih terlalu jauh untuk bisa di gapai. Aku bukan siapa-siapa. dan masih terlalu tinggi harapan yang ingin dikejar. Dalam diamku, aku bertanya pada waktu, namun semua hening dan sepi tanpa jawaban.

Biarlah yang hari ini memberi sorakan, nantinya akan menjadi saksi apa yang akan terjadi. Semoga yang terbaik di masa depan itu, mulai bisa dirajut dari sekarang untuk sebuah kehidupan yang lebih terarah.

Sekian !!!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar