Sabtu, Juni 14, 2014

Melayang Bersama Kabut

Sebenarnya jemari ingin menari-nari di atas tuts keyboard. mengungkapkan ekspresi hati yang belum terjamah siapapun. Memberitahu bahwa sedang ada kebahagiaan di dalamnya. tetapi sayang sekali. Ribuan saraf otak belum mampu mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Belum mampu untuk menerjemahkan isi hati yang begitu sulit. Membuat jemari juga tak mampu berbuat banyak dan hanya terdiam di atas rangkaian Q W E R T Y dan kolega.

Ada beberapa hal yang menyumbat aliran antara hati dan otak. Dalam diri sangat meyakini bahwa ini adalah suatu kebahagiaan. kebahagiaan yang masih belum terungkap karena masih ada penyumbat dalam alirannya menuju otak. kebahagiaan yang belum terekspresikan. Membuat semua masih berada dalam keadaan diam, kalu, dan kesah. 

Kabut tebal adalah saksi dari semua itu, berikut dengan rintikan gerimis dan hawa dingin perbukitan yang menyaksikan dengan sangat jelas. Ada cerita di balik semua yang mereka ketahui. Wajah merah merona seolah sedikit membuka cerita sore itu. Namun tetap tak terungkap apa yang sebenarnya ada di hati.

Angin berhembus menggerakkan rambut yang mulai tumbuh memanjang. Beberapa orang tengah berteduh menghindari kekuatan hujan. Putih nya kabut terlihat begitu anggun. bergerak sesuka hati mengantarkan udara dingin yang begitu menusuk.


Sedikit momen terabadikan di sini. mata memandang jauh kedepan, dalam diam menikmati indahnya gerakan kabut yang berkolaborasi dengan tetesan gerimis yang semakin mengecil. Menghilangkan kejenuhan mata dari jejeran huruf-huruf yang bersatu membentuk beberapa kata ilmiah yang sulit dipahami. Menikmati dari sudut lain akan kemolekan kota Malang. Entah kota ini yang pada dasarnya sudah indah atau memang ada sebab lain yang memolesnya sehingga terlihat lebih baik dari yang seharusnya. atau bahkan mungkin saja hadirnya seorang kaum hawa dengan hati yang penuh kelembutan mengubah penampakan dan image terhadap kota ini.  Berbagai teori dan prasangka tak terjawab pun bermunculan. Pikiran dibuat melayang saat dengan sengaja momen ini diabadikan. Melayang bersama kabut tebal membentuk sepasang hati yang saling tertaut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar