Sabtu, Mei 31, 2014

Kesan Rantai IV, Awal Rantai V

Sebuah pengumuman di mading forkano menyatakan aku diterima di kepanitiaan Rantai V. Acara yang pada intinya adalah penyambutan mahasiswa baru yang sebentar lagi akan datang menduduki bangku perkuliahan. Aku menyadari betapa pentingnya acara ini. Penyambutan selalu di ibaratkan dengan OSPEK. Dan ospek selalu identik dengan marah-marah, hardik menghardik, baku pukul dan juga identik dengan pingsan atau sakit. Para senior biasanya mengedepankan dada mereka, seolah mereka adalah yang terbaik. Seolah mereka adalah yang berkuasa hanya karena mereka lebih dulu berada di sini. Acara yang seharusnya bermanfaat dan menimbulkan kesan mendalam yang sangat baik malah menjadi sangat tidak diminati oleh mereka yang baru, bahkan sebagian berpendapat bahwa ospek adalah neraka dalam perjalanan hidup. Acara yang seharusnya memberikan ilmu dan pengalaman baru justru menjadi acara tak berguna dan menjadi unjuk kekekaran otot bagi para senior. Mereka adalah juara, mereka adalah pemberani dan mereka harus dihormati, dihargai, disanjung dan di di di sebagainya untuk meninggikan mereka. Bukannya peserta (mahasiswa baru) takut berhadapan dengan para senior yang jumawa, tetapi mereka masih mengerti aturan, dari hati atau tidak, yang jelas mereka memahami aturan yang berlaku di tempat baru mereka. Mereka tidak seperti para senior yang menganggap aturan sudah berada di bawah kendali mereka. Dan kini mereka menindas semiua yang bisa mereka tindas. Dalam hal ini korbannya adalah mahasiswa yang baru saja melepaskan pakaian putih abu-abu mereka. Paada akhirnya kegiatan-kegiatan tidak berguna ini akan melahirkan sebuah dendam di luar sana. Ada perasaan tidak senang dari maba yang menuntut balas dendam terhadap apa yang dilakukan senior kepadanya. Acara yang seharusnya mengenalkan disiplin dan tata tertib kampus justru tersalahgunakan oleh orang-orang yang tidak memahami makna ospek (baca senior).


Tetapi kita di sini berbeda. Ada alasan tersendiri mengapa aku mau mengikuti kegiatan ini sebagai panitia. Ini termasuk dalam kegiatan OSPEK. merupakan rangakaian kegiatan terakhir masa perkenalan sebagai mahasiswa. OSPEk yang khusus diadakan untuk maba Agroekoteknologi yang di dalamnya berisi semua tentang keagroekoteknologian. KAmi tidak menyambut mereka dengan hardikan, tidak menyambut mereka dengan teriakan, dan juga tidak menyambut mereka dengan bentakan, tetapi di sini, kami menunggu mereka dengan senyum dan merangkul agar mereka tidak canggung menghadapi bagaimana kerasnya bangku perkuliahan. Kami mengajarkan bagaimana bangku perkuliahan yang keras itu di ubah menjadi sebuah hobi dan kesenangan, tentu hanya berdasar ilmu da pengalaman yang kami punya. Di sana, mereka akan tahu sendiri, mereka akan paham sendiri bagaimana memaknai perkuliahan. Bagaimana bekerja sama dalam banyaknya laporan dan bagaimana menciptakan solidaritas yang baik dan kekal. Bagaimana mereka memahami arti kuliah yang sesungguhnya. Kuliah yang identik dengan individualisme dan menakutkan, kita berusaha untuk merubah mainset itu menjadi kebalikannya. Memang harus di akui, bahwa masa SMA memag yang terindah dalam perjalanan hidup, tetapi di sini kita juga berupaya bagaimana meyakinkan mereka bahwa sebenarnya perkuliahan juga sesuatu yang menyenangkan. Memberikan sedikit kesan bagaimana gambaran perkuliahan yang akan mereka hadapi, bagaimana tugas yang akan datang terus menerus, bagaimana tidur mereka akan berkurang drastis dan banyak lagi perubahan yang akan terjadi dari masa putih abu-abu dulu.

Kini aku menjadi bagian dari ini. Dulu aku selalu menganggap ini adalah acara tidak berguna yang akan penuh hardikan, bentakan dan hukuman yang tidak masuk akal. Nyatanya tidak. Ketika salah, mereka membimbing untuk bagaimana aku dan yang lain berbuat semestinya. Berbuat sesuai dengan yang seharusnya. mereka tidak mengeluarkan cacian dan kata-kata kasar, tetapi mereka merangkul kami dengan senyuman. membuat kekeluargaan itu benar-benar terasa dan sangat kental. Mereka tidak menganggap diri mereka senior. Tetapi mereka lebih mengedepankan bahwa mereka memang memiliki pengalaman yang lebih (fakta) dan itu yang akan mereka berikan untuk adik-adiknya. 

Sebuah kesan indah dari Rantai IV lalu telah menyakinkan dan mengubah pola pikirku tentang OSPEK. Acara yang sebelumnya menurutku tak berguna itu justru memberikan manfaat dalam keseharianku kini sebagai mahasiswa. Setidaknya aku tidak kaget ketika tugas menumpuk hadir, aku diajarkan bagaimana membagi waktu dengan baik, dan di kenalkan dengan lingkungan yang akan di hadapi ketika ijazah S1 sudah di tangan nantinya.

Aku menatap daftar yang terpilih menjadi panitia di tahun depan. Nama ku ada, tetapi tidak pada divisi yang aku pilih. Aku jatuh ke divisi antah berantah. Entah apa alasan mereka aku tidak dimasukkan ke divisi yang aku inginkan. sedikit kecewa, namun mereka tentu lebih tau mana yang terbaik. Memang, dari beberapa kepanitiaanku sebelumnya, aku sangat akrab di divisi ini. Dan mungkin sebuah kewajaran jika aku kembali terdampar ke sana. 

Ketika rapat pertama, langsung terasa bagaimana aku bergabung dan berpartner dengan orang-orang yang terbuka. Tidak lagi ada kecewa hari itu karena aku tidak di tempatkan di posisi yang aku inginkan. kegokilan mereka membuat aku yakin, tugas kami ini akan berjalan dengan baik tanpa hawa panas di dada. Dan juga pengertian yang sangat baik dari sang CO membuat aku sedikit leluasa dalam bergerak. Mengajarkan ku bagaimana melahirkan sebuah ketenangan dalam melalui sebuah kesibukan (masalah) yang akan terjadi ke depan. Tidak hanya dalam kepanitiaan, secara tersirat dia telah menggambarkan bagaimana seorang mahasiswa berperan, membagi waktu dan juga bekerja sama. Hal yang tidak akan ditemukan jika hanya duduk di dalam ruangan ber AC mendengarkan ocehan dosen yang ngalor ngidul dan membuat mata mengantuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar