Minggu, Mei 22, 2016

Sisa Waktu Kita


Katamu untuk melepas rindu, kita seringkan waktu luang agar dapat bertemu. Sebentar lagi kita akan jauh dari pandangan masing-masing. Dalam waktu yang terbilang lama, kita tak akan dapat saling berjumpa. Entah bagaimana kita nanti menjalaninya, yang pasti di sisa waktu yang masih ada kesempatan untuk saling menatap, kita akan coba terus melakukannya. 

Di antara sibuk yang terus mendera, setiap detik begitu mahal harganya. Sepicing kerdipan mata terasa begitu penting. Kita akan melangkah di jalan berbeda. Kita berpisah, entah akan dapat bertemu lagi atau tidak. Baik aku ataupun kamu, kita tak dapat saling berjanji. Kita terlalu lemah dan mudah sekali dipecundangi jarak. Kita juga menyerah saat berhadapan dengan waktu. 

Jagalah dirimu wahai raga yang kucinta. Jaga rasamu wahai jiwa yang luar biasa. Suatu saat, jika kelak dunia berpihak, aku akan datang lagi dengan pengkabulan satu permintaan yang dulu kau sebut. Percayailah aku sebagaimana kau yakin terhadap dirimu sendiri. Detik ini memang aku bukan siapa-siapa. Tak begitu berarti, juga tak ada yang dapat kulakukan untukmu. Aku tak memberikan apa-apa, sama sekali. Tetapi satu cinta yang datangnya benar-benar dari kedalaman relung, akan menjadi kekuatanku ketika nanti waktunya tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar