Minggu, Januari 25, 2015

Paras yang Kurindukan

Dear : Yang tak sempat kumiliki

Ingin kuceritakan seandainya ada waktu untuk jika suatu saat kita bertemu. Tahukah kau bahwa di tempat ini, jauh dari tanah tempat kita mengukir kisah remaja, aku bertemu seorang yang luar dalam hidupnya adalah duplikat dirimu. Hanya tingkat kedewasaan yang membuat kalian tampak sedikit berbeda. Kau yang ku kenal adalah seorang remaja SMA yang sangat kekanak-kanakan dengan ego di atas rata-rata. Sementara dia, dia adalah seorang mahasiswi dengan pola pikir hebat dan itu sangat kukagumi.

Dapat kau prediksi sendiri bahwa aku langsung menyukainya saat pertama kami bertemu. Ketika itu dalam sebuah kegiatan amal di kampus. Aku memang tak langsung bisa mengenalnya bahkan hingga setahun kemudian. Aku hanya bisa menyaksikan parasnya dari jauh, sebagai obat rinduku padamu yang sudah 2 tahun lamanya kita tak berjumpa. Baru 2 bulan trakhir ini aku mengetahui namanya dan tiba-tiba saja kami dekat, perlahan dan semakin akrab. Hingga akhirnya aku merasa nyaman. Bahkan kedekatan itu melebihi apa yang pernah kita alami dan rasakan dulu.

Ya, aku menyukainya, tetapi tidak secara utuh. Hadirmulah yang sebenarnya kurindukan. Sangat kupahami bahwa dirinya adalah pelampiasan hatiku yang merindukan paras cantikmu. Dirimu membuat aku menjadi seorang laki-laki tak berhati. Aku mendamba senyumnya bukan karena keayuan yang ia pancarkan, aku menatap dalam matanya bukan karena aku jatuh cinta padanya, aku merasa tenang di sampingnya bukan karena kenyamanan ia berikan. Tetapi karena dirimu yang sangat kurindukan. karena aku melihat dirimu ada dalam setiap hembusan napasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar