Senin, April 07, 2014

Sekedar mengagumi


Baju kuning dengan paduan hitam itu terlihat sangat cantik. Dipadu wajahnya yang manis menjadi seperti bidadari yang terlihat di siang bolong ini. Senyumnya yang lepas menghadirkan kesan sendiri yang menunjukkan pribadinya. Oma yang cantik. Panggilan yang cukup indah bila disematkan. bukan karena dia lebih tua, hanya sebuah guyonan belaka agar tidak terlalu garing yang ternyata sekarang mulai melekat. Kecantikan itu sungguh luar biasa. Keelokan paras dibalik balutan hijabnya membuat damai mata ketika memandang. sungguh sulit untuk bisa menatap wajah itu. Keayuan wanita jawa sungguh membuat luluh hati yang sedang kosong ini. Yang dia katakan dulu bahwa gadis jawa punya keayuan alami rupanya terbukti. Benar atau salah yang jelas hari ini adalah hari dimana sebuah pembuktian hadir. Sangatlah indah paras itu. Siapapun pasti luluh dan tidak bosan menatap keindahan di depan mata yang kini sedang tersenyum. Sebuah anugerah apabila berada di sisinya. Sebuah kebahagiaan akan lahir apabila berjalan disampingnya. Mungkin seperti itu analogi ketika sedang mengagumi seseorang.


Jujur, aku sangat mengagumi paras itu. Aku menyukainya. Tidak hanya paras, tetapi balutan dari keindahan hijab itulah yang menjadi sumber kecantikan itu. Wujut bidadari yang sedang berada di bumi, mendamaikan suasana hati yang sedang sedikit panas dan tidak berimbang. 

Kekaguman. Mengagumi. Hanya itulah kata yang tepat. Tidak lebih karena rupanya terlalu elok untuk seorang yang sebatang kara di perantauan ini. yang tidak punya apa-apa kecuali tekat untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik. Sungguh sangat sayang sekali apabila bidadari yang begitu menawan bersanding dengan seorang yang tidak jelas masa depannya ini.  hanya berusaha untuk menahan diri tanpa membohongi isi hati yang sebenarnya. Mengagumi dan cukup sampai di situ saja. Ada bayangan kadang melintas, menyuruh untuk menjadi seorang yang lebih gentle dan berucap kata di depannya, tapi tak mampu mempengaruhi jiwa yang terkekang akan rasa minder yang terus membelenggu. Hanya dongeng yang menyatakan bahwa seorang laki-laki biasa mendapatkan putri kayangan yang sangat jelita. 

Bukan menyerah dari sebelum berperang, tetapi logika yang berbicara juga harus menjadi perhatian agar saat jatuh tak begitu terasa sakit. Cukup hanya melihat, mengagumi, dan memandangi keindahan turunan hawa itu dari jauh. Itu sudah melebihi apapun untuk membuat jantung bekerja lebih cepat. 

Tidak ada yang akan menyadari hal ini. termasuk sang bidadari yang selalu bercahaya parasnya itu. Dia adalah dambaan orang-orang hebat. Dan tentu juga akan lebih memilih orang-orang hebat yang jauh lebih baik. Mungkin hanya sebuah senyum yang akan selalu hadir untuk kebahagiaanya. seorang disini akan selalu mengagumi dan melihat dari jauh saja. Orang itu akan stersenyum bahagia apabila sang bidadari nya juga berada dalam kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar