Selasa, April 08, 2014

Dream Before Sleep

entah apa yang malam ini terasa, rasanya sungguh sangat diluar semua kesadaran yang ada. Aku hanya berusaha untuk mencoba bersikap seperti biasa. Tapi sesuatu mengganjal di salah satu ruang hati yang bergerak ke pikiran dan otak. Semua berubah menjadi beban dan terus menjadi batu sandungan untuk berpikir jernih. Sedikit rasa aku punya untuk semua ini. Entah kepada siapa, terlalu banyak orang yang hadir dalam kehidupan ini. terlalu banyak wanita yang melintas di depan mata. Semua sama. Tidak ada yang mencolok diantara mereka. Seperti diperintahkan untuk memilih salah satu makhluk tuhan yang indah ini. kegalauan menjadi teman dikala malam menjelang. Bayangan mereka selalu hadir dalam setiap situasi berbeda. mereka hadir dengan senyuman, dengan godaan da dengan kelebihan masing-masing. Adalah sebuah pilihan sulit ketika suatu saat nanti aku akan memilih. Aku memiliki kelebihan masing-masing pada diri masing-masing mereka. Semua seolah menutupi kekurangan masing yang ada pada diri ini. Pernah aku berikhrar untuk tisak sampai tergoda akan rayuan dunia ini. Tapi semua terasa begitu berat ketika semua mulai dijalanai. Aku terus mencoba dan sepertinya rasa lelah  mulai melanda. Aku kini sangat menginginkan seorang hadir menemani dan berada disampingku ketika aku berjalan. Aku menginginkan itu, namun siapa? Siapa yang pantas, siapa yang mau mendampingi, dan siapa yang siap untuk semua itu?? 

Selama ini aku terus mencari, mencari yang sempurna, mencari yang terbaik. yang ternyata itu adalah sebuah ketidakbaikan. Aku seolah telah sempurna sehingga juga memilih yang sempurna. Aku terlalu spmbong untuk semua itu. Aku menyadarinya. Sebagai seorang yang normal, tidak mudah untuk mengubahnya. Aku memang menyadari apa yang aku lakukan salah, tetapi proses juga adalah salah satu faktor untuk kesadaran itu benar-benar menjadi sebuah kenyataan. 

terlalu sulit, dan butuh perjuangan yang berat. Beberapa saat aku senang dekat dengan beberapa orang, namun seorang yang selalu tersenyum manis saat kusapa itu menjadi daya tarik yang sangat luar biasa. Seperti sudah tertambat hatiku padanya, sebuah kedamaian hadir begitu saja kala aku melihat wajah itu. Sebuah anugerah yang beruntung bagi siapa yang mendapatkannya. Dan tentu penuh dengan harapan laki-laki yang beruntung itu adalah orang yang sedang dimabuk galau ini. 

Sebuah kesempurnaan ia hadirkan di depan mata. Tuhan memberikan keindahan yang nyata dihadapan mata ini. Begitu besar nikmat itu dan tiada alasan untuk tidak mengakuinya. Sungguh indah merona wajah itu. wajah metropolitan yang kini hadir di kota di kaki gunung. Sedikit harapan kota sejuk ini menjadi saksi bisu pertemuan kami dan sekaligus menjadi saksi terlahirnya sebuah hubungan yang nyata dengan ikatan yang sangat kuat tak terpisahkan.

entah mengapa aku menjadi terlalu berharap kini. Setelah berselisih tadi siang di sebuah kampus megah di pusat kota ini, aku merasakan hawa yang berbeda dari biasanya. Hawa dingin kala hujan itu, berubah mejadi hangat seketika tepat setelah berpapasan tadi sore. Dan entah mengapa aku ingin menoleh kembali kebelakang, melihat dia melangkah semakin jauh, dengan lenggok yang sangat anggun yang di topang postur tubuhnya, dan juga sambil berharap dia juga menoleh ke belakang untuk melihat sang pangeran yang sedang memperhatikannya. 

Aku kini berharap bisa bertemu sesering mungkin dengannya, meski hanya sekedar sapaan yang keluar dari mulut yang tiba-tiba menjadi kaku ini, tetapi jauh lebih dari cukup untuk membuat hati ini bergetar. Wajah yang sungguh anggun mempesona, aku ingin setiap hari hadir di hadapanku, memberikan sebuah semangat, membuat hari-hari lebih berwarna dan yang pasti akan menjadi banyangan indah sebelum mata terlelap ketika malam tiba. Semoga mimpi malam ini lebih indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar