Sabtu, Desember 20, 2014

Saksi

Ingin kukatakan pada pohon trembesi yang dulu menjadi saksi kita, aku semakin sayang dan rinduku semakin tak tertahan saat tak bertemu. Juga rasa cemburu buta yang semakin menebal. Setengah hatiku ingin terus bersama untuk menghabiskan waktu, namun setengah hati lainnya juga harus menyadari bahwa kota ini bukan tempat yang tepat. Ada hawa nafsu yang terus menggerogoti kesucian hati yang dulu terikrar. Ingin sekali rasanya untuk mengadu dan bercerita pada pohon itu. Dulu sedikitpun tak terniat, tetapi cinta, rindu, sayang dan nafsu membelenggu semuanya. Terasa butiran air mata jatuh ke tanah saat melewati pohon kesaksian dan teringat kisah enam bulan lalu. Bermohon agar apa yang dulu terasa bisa kembali hadir seutuhnya. Cinta dan sayang yang berbalut rindu dihiasi rasa percaya dan pengertian, jauh dari aliran nafsu yang terus mengalir seiring waktu yang tiada berhenti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar