Rabu, Desember 31, 2014

Kamu Malam Itu

"Yuk, kita pindah"
Tanganmu meraihku, membimbing menuju ruangan lain yang lebih sepi dari ruangan penuh canda tawa ini.

Aku tak menjawab. Hanya mengikuti perintahmu dan berjalan dengan sedikit oleng rasanya disetiap langkah.

Kau membuka pintu, bau stella yang tergantung sedikit menusuk hidungku. tanpa aba-aba langsung aku berbaring di kasur. Ruangan yang sangat berantakan, tetapi aku sudah tidak peduli lagi. Sejenak mataku terpejam. Entah berapa lama. Yang jelas, ketika aku membuka mata, ruangan ini sudah tidak seperti tadi, dan kau masih sibuk merapikan sesuatu di atas meja.

Aku hanya tersenyum menyaksikanmu.

"kamu tidur gih"
Kau berbalik dan mendekat, lalu duduk tepat di samping kepalaku sambil bersandar di dinding.

"Kamu balik kesana aja, aku gak apa-apa kok" 

"Nggak, aku disini nemenin kamu"
Jawabanmu membuat aku sangat ingin memelukmu.

Malam yang indah di tengah derita yang menyiksa. Mataku kembali terpejam saat kau mengusap-usap rambutku yang basah karena keringat dingin. Terima kasih banyak. Ini adalah waktu dan keadaan yang membuat aku tidak bisa lagi melupakanmu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar