Kamis, Desember 04, 2014

Makna

Percayalah, ini bukan hanya tentang jahatnya dunia berperilaku. Sedikit ketegasan harus hadir dikedalaman hati yang paling dasar bahwasanya sama sekali tak terbayang akan apa yang telah berlalu. Harus terang-terangan mulutku berkata, terserah percaya atau tidak, yang pasti maknailah sendiri dengan pikiran yang sudah mulai menginjak kepala dua. Jujur, ada ketakutan akan kehilangan jika keadaannya terus begini. Relung hati hanya menginginkan sebuah ikatan yang membuat kita benar-benar tak bisa berpisah. Sejujurnya aku sudah menutup pintu hati untuk yang lain. Di luar sana banyak godaan yang hanya dalam satu kerdipan mata dapat membuat kita berpaling, kehilangan, lalu berujung pada pertengkaran tiaada akhir bahkan hingga deraian air mata yang sulit terhapus. Renungkanlah agak sejenak makna dari beratnya kata dalam goresanku. Ini bukan kemauanku semata, ada yang lebih berpengaruh di sini. Bahwa sesungguhnya aku merasa ketakutan seandainya suatu saat nanti, entah besok, lusa, atau kapanpun, tiba-tiba matamu tertutup untuk melihat tulusnya hatikuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar