Rabu, Februari 25, 2015

Pulang

Bolehlah kalau sekedar homesick. Tapi hati benar-benar ingin pulang. Meninggalkan semua rutinitas menjengkelkan ini rasanya jauh lebih baik daripada harus menahan siksaan rindu yang terus-terusan bergelayut. 

Hanya setetes senyum cerah. Itu yang aku inginkan. Sepertinya disini sudah punah. Derita dan sakit merajalela di tanah ini. Aku ingin segera pulang. Derita luar biasa membuatku ingin menyerah saja.

Bagaimana dengan cita-cita? Entahlah, mungkin harus dilupakan. Aku tidak sanggup. Aku lelah dan ingin menyerah. Cita cita hanyalah sebuah harapan palsu yang jauh dari kata nyata. 

Depresi? Mungkin saja. Tak ada alasan untuk membuat hati sedikit tersenyum di sini. Tanah kelahiran jauh lebih baik dengan segala kesederhanaannya. Sementara tanah ini hanya diisi dengan ketidakpedulian, persaingan, dan saling menjatuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar