Jumat, Februari 27, 2015

Adik Kelas

Hai. Apa kabarmu hari ini? Lama sudah kita tak bertemu. Beberapa bulan terakhir aku tak pernah melihatmu. Kemana dirimu wahai adik kelas? Menghindarkah? tapi rasanya tidak mungkin. Kita bahkan tak saling mengenal, lalu buat apa menghindar.

Masih ingatkah dengan aku? Setidaknya ingatkah dengan mataku yang selalu melirikmu waktu itu? Ya, malam dimana kita terlibat dalam satu kegiatan yang sama. Kau manis sekali dengan baju merah berenda. Sibuk dengan sebuah kamera SLR yang tergantung di lehermu. Mengabadikan beberapa momen penting, sebagian juga ada yang tidak penting. Seperti aku yang kau potret ketika memanjat pohon trembesi untuk memasang kabel. itu tak seharusnya kau abadikan. Aku seperti monyet kelaparan di malam hari.


Tahukah kau bahwa hari ini kita bertemu? Kita bertemu di sebuah gedung, dalam sebuah acara. Kita sama-sama hadir sebagai tamu. Sempat ku tangkap bahwa matamu memperhatikanku sejenak. Apakah otakmu masih bereaksi saat itu? 

Aku ingin menyapa. Sayang sekali kita sama-sama saling meninggi sore itu. Kita berpapasan. Bau parfummu singgah sebentar di hidungku. Sejuk dan membuatku sedikit terbuai. Kau berlalu. Aku juga begitu. Kita duduk berseberangan. Beberapa kali dapat kusadari mata kita saling bertemu. Kini aku mengerti bahwa kau masih ingat aku. 

Sekedar merindu saja aku rasa tidak salah. Entahlah jika ada yang marah jika kita saling tersenyum dalam artian berbeda. Cukup sampai di sini saja sepertinya. Aku tidak ingin merusak bahagiaku yang sedang berada di puncak. Ada seorang yang membuat senyumku bisa lebih merekah daripada sekedar menyaksikanmu tersenyum.

Seseorang telah membuatku terikat. Aku kini menyayanginya. Rinduku jauh lebih besar saat tak bisa melihatnya. Cukuplah dirimu menjadi faktor yang membuat hubunganku diselimuti gelapnya mendung. Adik kelas yang manis. Semoga bahagia tetap singgah dihatimu untuk waktu yang lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar