Selasa, Juli 26, 2016

"Get Well Son, Dear"

Jika ada orang yang detik ini bertanya tentang apa yang ingin kulakukan, maka jawabnya adalah "Get Well Son, Dear." Itu saja yang ingin kuperbuat, membisikkan kata-kata itu ditelingamu, yang sedang terbaring lemah dengan jarum infus menusuk pembuluh vena. Tangan kirimu lemah terkulai, pasrah pada tusukan menyakitkan yang sebenarnya membantumu untuk tetap kuat.

Sampai detik ini aku tidak tahu, gerangan apa yang sedang menimpamu. Terakhir kulihat senyummu yang manis menyapa taman-taman kampus yang bersih dan terawat, 3 minggu yang lalu. Kini, ingin sekali aku bertanya, bahkan ingin juga aku ikut menungguimu, menemani kamu yang terkulai lemah di pembaringan yang bukan milikmu.

Aku masih di sini, masih setia mendiami kotamu, seperti rasa rinduku yang juga masih setia untuk menanti tibanya waktu bertemu. Ingin kuberanikan diri mengunjungimu, menyaksikan dari dekat kejadian apa yang sebenarnya membuatmu tak berdaya, menghiburmu, dan mengajakmu kembali tersenyum. Akankah aku diterima? Olehmu, oleh keluargamu, oleh orang-orang dekatmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar