Sabtu, Juli 30, 2016

Garis Khayal


Seringkali aku menyaksikan aktivitas dunia dari balik persembunyian. Dan kau tahu, itu membuatku merasa menjadi seorang yang paling pengecut. Pun sampai detik ini, saat aku hanya bisa duduk di depan komputer tua sambil mengetik namamu, menulis beberapa karangan bulshit. Setiap tulisanku bermakna harap. Menyemogakan dirimu agar melunak dan begitu saja luluh hanya karena rayuanku. Sejatinya aku menyadari, menaklukkanmu adalah sesuatu yang tidak mudah, tapi bagaimana mungkin aku melakukannya sedangkan jantung selalu tidak stabil saat berada di depanmu?

Perlahan kepalaku dihantui rasa takut, semakin waktu berlalu, semakin pendek pula garis khayalku yang dapat berubah menjadi nyata. Sampai detik ini, rayuan yang kuhantarkan masih saja sebatas rayuan kata, tersatu dalam satu tulisan pendek beberapa kalimat, yang entah kau baca entah tidak. Semoga saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar