Sabtu, Oktober 24, 2015

Memaksa Tetap Tinggal

Stasiun Malang Kota Baru. Akses keluar dan masuk kota Malang menggunakan jalur kereta api
Stasiun itu selalu terasa mengumbar rona yang muram dalam cuaca yang cerah sekalipun. Aura sedih ditampilkannya tatkala tulisan besar di bagian atapnya terbaca oleh mata. Seolah ada perpisahan teramat jauh bersamaan dengan rindu yang sedang menjadi-jadi. Dan hari-hari terakhir ini rona itu semakin nyata terlihat. Ada daya tarik baru yang membuat kota ini sama sekali tidak layak untuk ditinggalkan. Ada pekerjaan terbengkalai yang mesti diselesaikan agar perasaan nyaman dapat hinggap saat memasuki stasiun berusia tua itu.

Kota yang menjadi wadah menuntut ilmu, kota tempat mengejar impian, kota yang menjadi jalur menuju sukses masa depan, dan kota tempat bertemu seorang gadis yang meramaikan hati. Semuanya terangkum dalam suatu ketidakinginan untuk beranjak dari kota ini dalam waktu dekat. Terlalu memberi pesona dalam perjuangan yang terus menerus memberi air mata dalam ketegaran.

Kota sejuk yang kian memanas. Itulah julukan terbaru yang secara tidak langsung telah tersemat di usianya yang kini telah melebihi satu abad. Kota kedua tempat berproses dan melanjutkan naskah kehidupan. Kota yang rupanya sangat tepat dijadikan persinggahan yang bahkan akhirnya memaksa untuk tetap bertahan.

Dari semua alasan untuk tetap tinggal, cintalah yang membuat kota ini menempelkan tanahnya begitu rekat di telapak kaki. Cintalah yang membuat stasiun sebagai akses menuju luar terasa muram dan sedih. Cinta jugalah yang memberi kekuatan dan meyakinkan hati bahwa pintu menuju sukses itu ada di salah satu sudut di kota ini. Lalu seperti apa wujud cinta yang ternyata demikian hebat pengaruhnya itu?

Seperti seorang perempuan anggun yang berjalan di pinggir taman dengan diterangi sorotan lampu yang mengarah padanya, seperti itulah wujud cinta yang terus menerus membisikkan 'tidak perlu meninggalkan kota ini, meski bukan surga namun semuanya telah tersedia di sini, termasuk cinta yang indah dan setia'


Tidak ada komentar:

Posting Komentar