Sabtu, Oktober 24, 2015

Jejak

Satu kejadian menimbulkan perkara untuk jangka waktu yang ternyata lama. Ada sisi lain yang mengisahkan bahwa ini tidak berakhir begitu saja. Ada jejak yang tertinggal di beberapa hari setelah 3 bulan menyatukan hati, pikiran, dan tenaga. Entah sengaja atau tidak, jejak itu semakin menampakkan bekas di akhir perjalanan yang tidak lagi bisa diteruskan. Perpisahan harus terjadi dan kembali ke rutinitas awal harus dilakoni. 

Lalu, jejak yang bagaimana yang sebenarnya masih tertinggal? Pertanyaan ini tidak harus terpublikasi karena beberapa kepala sudah mengerti sejauh mana maksud dari pertanyaan itu. Tanyakan saja pada mereka yang berlaku aneh setelah 3 bulan ini, karena sejatinya merekalah yang benar-benar memahami jejak seperti apa yang masih belum hilang.

Tidak perlu diumbar meskipun orang-orang menggolongkannya dalam kabar gembira, tidak perlu memberitahu yang tidak tahu karena nanti dengan sendirinya mereka akan mengerti apa yang telah dihasilkan oleh kegiatan melelahkan ini. Tidak ada yang sia-sia meski letih telah menyentuh urat saraf di penjuru tubuh. Tidak juga ada yang tidak berguna karena pengalaman telah memaksa untuk bersikap dan berproses lebih baik sebagai pelajaran untuk masa depan.

Secara kebersamaan dan banyak kepala telah kita akhiri semua ini. Kita tutup buku dan mendokumentasikannya untuk dikenang oleh generasi selanjutnya. Kita tulis kejadian yang pernah terjadi selama 3 bulan persiapan kita, Perkenalan, penyatuan, selisih paham, ketidaksetujuan, pertengkaran, emosional, penyelesaian masalah dan lain sebagainya kita rangkum dalam sebuah kisah yang suatu saat akan menjadi sejarah. Juga tentang cinta yang akhirnya mekar saat dua hati tak sengaja bertemu dalam caruk maruk puluhan kepala.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar