Sabtu, Oktober 04, 2014

Belaian Mesra dan Kenyamanan

Senyum dan bahagia seolah akan hadir terus selamanya. Saat raga berdekatan dan tatapan saling beradu dalam jarak yang dekat. Dalam ruangan 3,5 x 3,5 meter kita menghabiskan beberapa jam untuk beberapa aktivitas. Hanya kita berdua ditemani gemericik air sungai dari balik jendela yang terdegar berdendang saat menerjang batu. 

Aku duduk di sampingmu yang tengah asyik memperhatikan layar laptop. Tangan kananmu bergerak-gerak mengendalikan kursor melalui benda yang bernama mouse. Aku terus memperhatikanmu, dengan tatapan yang sangat dalam hingga aku tak kuasa dan akhirnya memelukmu dari belakang. Kuletakkan kepalaku di bahumu, beberapa centimeter lagi pipi kita saling beradu namun kau tetap fokus dengan pekerjaanmu. Kubelai mesra rambut hitam mu yang semakin memanjang, kau hanya menoleh sebentar, tersenyum indah sekali, lalu berbalik.

Lama aku mencium wangi rambutmu yang menusuk hidung, ku kecup beberapa kali sebelum akhirnya aku mengecup pipi kananmu. Dan kau hanya diam atas semuanya. Gejolak terus meningkat takkala mataku tak sengaja memandang lehermu yang putih bersih.

Dalam suasana sepi nan sedikit romantis itu, muncul niat untuk menikmati lebih dari sekedar pertemuan biasa. Kau bergeser dan menatap mataku dengan sangat dalam. Sedikit senyum menghiasi wajahmu, lesung pipi muncul di kedua sisinya. Aku terpana, ingin rasanya aku mengecup keningmu, kemudian berpindah mengecup mesra bibirmu yang penuh keindahan.

Tiba-tiba saja muncul sebuah rasa yang membuat aku tak mampu melakukannya. Rasa yang mampu menahan gejolak ku yang terus meninggi. Ada bisikan yang membuatku harus berhenti. Aku kemudian jatuh dan rebah di pangkuanmu. Dari bawah, kutatap wajahmu. Tanganmu membelai mesra rambutku dengan penuh kelembutan. Sangat nyaman sekali hingga akhirnya aku tertidur dengan kedamaian jiwa diatas pangkuanmu.

Entah beberapa lama mataku terpejam, kau masih setia menungguku untuk bangun. Terlihat kau sedang memperhatikanku saat pertama kali aku membuka mata. Tidak ada kata yang keluar dari bibirmu, hanya senyum yang kau berikan. Beberapa saat mata kita kembali beradu pandang. Lalu untuk kesekian kalinya kau kembali membelai mesra rambutku. Terima kasih untuk kenyamanan yang kau berikan hari ini ;-) :-*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar