Sabtu, Maret 29, 2014

Tidak untuk Sekarang

kita merasakan hal yang sama. Kita berada dalam sebuah perasaan yang masing-masing mengerti satu sama lain. Bisa saja ini berlanjut menjadi sesuatu yang lebih spesial. Aku tidak bermaksud membohongi diri sendiri. Bahkan aku ingin jujur sejujur-jujurnya. Aku punya rasa itu. aku merasakannya. dan aku tidak bisa berbohong akan hal itu. Hanya saja, aku merasakan sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan. Aku merasa ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas semua itu. Aku masih ingat dan masih memegang teguh tujuan utama mengapa aku sampai hadir di tanah jawa. Memang sudah terprediksi dari awal, bahwa problema ini tidak mungkin akan bisa lepas. Bagaimanapun aku berusaha bersembunyi dan menolak. perasaan seperti itu akan selalu saja membayang. terutama ketika ada seorang yang benar-benar pas dan menarik perhatian, yang sekarang mungkin sudah hadir.

Ini semua hanya tentang kita. Aku dan kamu. Meski mereka punya andil besar untuk mengungkap segala hal yang terpendam pada diri kita masing-masing. Mereka yang membantu agar kita menjadi sama-sama tahu dan sama-sama mengerti. Mereka adalah hal lain yang membuat kita semakin dekat. Meski pada dasarnya hal yang saat ini kita alami adalah akibat dari respek dan kenyamanan yang kita rasakan saat kita sedang bersama.

Aku ingin jujur. Aku merasa kamu menaruh harap akan yang kita tengah rasakan kini. bukan aku terlalu berlebihan. Aku hanya ingin jujur. Dan itulah yang aku rasakan. Bukan juga terlalu kepedean, sekali lagi hanya mengungkap sesuatu yang tengah aku rasakan.

Aku tidak ingin membohongi diri sendiri. Kamu adalah suatu ketertarikan yang kini hadir dan membuat dilema hadir dalam hari-hariku. Diantara dua pilihan yang membuat aku sulit melangkah. Dalam hati, aku sudah berjanji untuk selalu menekan jika rasa yang sudah terprediksi dari awal ini muncul. Namun sebagai seorang laki-laki normal, aku juga memiliki rasa ini dalam dada. kamu kini berada di salah satu ruang dalam hati ini. Namamu menghiasi setiap hembusan napasku. Wajahmu adalah bayangan yang selalu hadir saat malam sebelum mataku terlelap. Senym dan taamu setia untuk menemani. Bayanganmu selalu ada dimanapun aku berada.

Disinilah dilema yang sesungguhnya. Aku tahu apa yang aku rasakan Aku suka, dan aku mulai nyaman sekarang. Aku mulai butuh kehangatan yang kau berikan. dan kau pun sepertinya berada dalam ketenangan dikala kita bersama. Aku merasakannya. Tak mungkin sebuah kebohongan dihadirkan oleh perasaan yang benar-benar tulus.

Aku hanya menekankan, bahwa rasa yang kini ada harus dipendam dalam beberapa saat lamanya. Bukan waktu yang seharusnya dimana rasa itu timbul. Aku kini ingin menyimpannya serapat mungkin. Dan aku pun berharap kali ini kita berpikir sama. Dan mungkin suatu saat semua akan muncul kembali ke permukaan, tetapi itu lebih baik, karena sekarang bukanlah waktunya. Masih ada tujuan yang harus dicapai terlebih dahulu. Aku akan menyimpan perasaan ini. Bawalah rasamu itu terbang menjauh untuk sementara. Dengan membawa sebuah janji bahwa ia akan kembali ke sini suatu saat ketika aku benar-benar telah siap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar