Minggu, Februari 06, 2022

PERTANYAAN SOAL KELAYAKAN

Ada hal yang membuatku pernah berpikir untuk tidak memperjuangkanmu. Bukan karena perihal rasa. Sebab kalau itu bisa kupastikan akulah yang terdepan. Tidak memperjuangkanmu, bukan berarti aku tidak peduli. Mengikutinya seperti air yang mengalir menurutku adalah cara terbaik yang bisa kutempuh. Aku menghargai setiap usaha dan laku baikmu. Pun kepadamu aku juga berusaha melakukan yang terbaik yang kubisa. Hanya saja, beberapa hal terasa mengganjal setelah kupikirkan betul-betul.


Pertanyaan yang sering muncul adalah, Layakkah aku?


Pertanyaan soal kelayakan selalu berujung pada raguku untuk dapat membuatmu bahagia. Yang kulihat, selama ini kehidupanmu istimewa, bagaimana jika setelah denganku nanti, semua istimewa itu menjauh? Aku takut tanpa sadar menyeretmu ke jurang kerasnya hidup, padahal selama ini hari-harimu selalu terkesan nyaman dan damai. Aku khawatir denganku nanti nafasmu menjadi sesak, sedang dulu sebelum denganku tidak begitu.


Aku tahu, skenario Tuhan adalah yang terbaik. Tapi jika kali ini hanya sekedar untuk menguatkanku lagi atas segala luka tentang kehilangan, bukankah yang sebelumnya sudah lebih dari cukup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar