Selasa, Februari 02, 2016

Rencana dan Pertemuan


Kuring 
ngaharepkeun 
urang
papanggih 
deui

Tuhan memanglah maha hebat dengan semua rencana-Nya. Awalnya terus menerus dirundung kecewa ketika rencana demi rencana menuju kota Kembang selalu berakhir dengan penundaan. Selalu ada saja sebab yang menggagalkan perjalanan menuju Paris van Java. Tetapi dalam hari-hari terakhir ini timbul sedikit asa dan persetujuan atas semua rencana Tuhan sebelumnya. Senyum pun terbersit di penghujung bibir sore itu, saat seorang perempuan duduk manis dengan wajah ceria bercerita dalam bahasa Sunda.

"Kamu sudah pernah ke Bandung?" Tanyanya dalam logat Sunda mendayu yang sangat kental.

Tersenyum dan menggeleng aku menjawabnya. "Belum."

"Ya sudah, kalau nanti main ke Bandung jangan lupa kabarin ya." Sambungnya kemudian.

Perempuan yang memberi pertanyaan tadi adalah yang paling menarik dan paling nyaman untuk diajak bercerita. Sepertinya dia juga terbuka. Jujur saja aku langsung jatuh hati dibuatnya. Dia berkacamata. Dan kalian tahu, perempuan berkacamata dalam pandanganku selalu lebih menarik. Ada sisi dewasa yang ditampilkannya, ada sekilas tatap tajam yang orang lain tidak bisa berikan. Lebih indah dan lebih mempesona.

Paham sudah, mengapa Tuhan sampai detik ini belum memberi izin untuk berpijak di sana. Rupanya ada hal istimewa yang Tuhan persiapkan. Entah tawaran itu sekedar basa basi atau memang tulus dari hati, aku pun bingung menerjemahkannya.

Kami bertukar kontak agar suatu saat dapat saling memberi kabar. Beberapa kali dalam kolom chatting sudah kutulis ucapan-ucapan untuk memulai percakapan. Sayang, tombol delete ternyata sangat kuat daya tariknya dan lebih berpengaruh sehingga akhirnya tidak ada yang bisa tersampaikan. Jadilah ruang chatting antara aku dan dia kosong melompong tanpa ada yang pernah menyapa, tanpa ada bertanya kabar apalagi berbagi cerita.

Kadang aku bingung untuk memulai, sedikit minder juga karena jabatan yang dia emban adalah di tingkat nasional, sementara aku masih berkecimpung dalam regional kampus. Tentu dia sudah melihat yang jauh lebih menarik. Dan jika aku masuk dalam harinya, hanya akan menjadi permainan kecil yang dengan sangat mudah akan terlupa. 

Jika memang suatu saat disuratkan untuk bertemu lagi, maka bertemulah kita suatu hari nanti. Salam hangat buat Teteh dari Sunda. Jika ada kesempatan, mampir lagilah ke sini dan jangan sungkan untuk berkabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar