Teteh dari Sunda

Berhubung kita tidak punya foto berdua, jadi foto
 ini saja yang saya tampilkan

Selamat malam Teteh? Semoga suatu saat kita bertemu lagi ya. Salam hangat dari kota dingin ini untukmu. Saya ingin sedikit bercerita pada Teteh. Ada beberapa hal yang rasanya agak sesak di dada karena hari berlalu dengan begitu cepat. 4 hari lamanya Teteh selalu ada dalam penglihatan saya dan itu sangat menyenangkan. Teteh orang hebat, buktinya sekarang adalah salah seorang pengurus pusat. Dan saya hanya seorang mahasiswa biasa yang kebetulan berkontribusi dalam acara kemaren.

Kita memang pernah bercengkrama walaupun tidak berdua. Tidak sengaja kita juga sering berdiri dan duduk dalam jarak yang sangat dekat namun tanpa sepatah kata. Teteh diam dan saya juga ikut diam. Kecuali dalam lingkaran kecil yang kita buat bersama kawan-kawan teteh dari Sunda, kita beberapa kali berdialog walaupun hanya sekedar dialog-dialog biasa. 

Ketika itu, saya menyaksikan Teteh bicara dengan seksama, mengartikan untuk saya bahasa Sunda yang sama sekali tidak saya pahami. Saya ikuti gerak bibir dan kerdipan mata Teteh yang menarik hati. Saya dengarkan dengan antusias setiap kata yang teteh keluarkan dengan logat Sunda yang mendayu. Ah, Teteh membuat saya benar-benar tertarik sore itu.

Semakin sore, semakin kota ini diselimuti oleh dingin, dan Teteh rasanya juga semakin menarik hati. Beberapa kali mata saya sering tertuju pada Teteh yang kadang Teteh sadari kadang tidak. Ah sudahlah, lagipula Teteh juga tidak akan peduli, bukan? Dalam skala ini kita jelas jauh berbeda dan Teteh tentunya juga punya ketertarikan sendiri terhadap yang lain yang lebih setingkat.

Oke Teh, hanya sedikit cerita yang bisa saya utarakan saat ini. Saya hanya berharap ketika mampir ke Bandung nanti, saya dapat bertemu Teteh dan disambut layaknya teman. Tidak perlu menyiapkan apa-apa, saya hanya ingin melihat senyum Teteh lagi jika kelak kita bisa bertemu kembali. Oh ya, satu lagi, jika Teteh mampir ke kota ini lagi dan selama saya masih berada di sini, jangan sungkan untuk memberi kabar. Dengan senang hati saya akan menyambut kedatangan Teteh.