Aku yakin saat ini kamu sedang menggerutu, sesak pikiran dan hatimu oleh seorang laki-laki yang sebenarnya tidak bisa diandalkan. Ketahuilah, bahwa dia hanya menang dari caranya memainkan peran, dari caranya berkata dan menunjukkan cinta secara pandang yang tak bisa diukur. Dia membuatmu luluh dan tidak dapat berkutik dalam beberapa situasi.
Mungkin kamu terlalu polos untuk sedikit bermain api dengan cinta. Kepintaranmu seolah tiada berguna saat cinta menyentuh hatimu. Tidak dapat kamu filter mana kesungguhan yang membuatmu benar-benar merasa terlindungi. Kamu tidak jenius untuk hal semacam ini.
Dan aku sebagai yang bertanggung atas kegerutuanmu, hanya bisa menarik nafas dalam sembari coba turut merasakan suasana hatimu. Dari jauh, aku mengingatmu dalam setiap tarikan nafas, lalu mengucap maaf yang teramat besar di setiap hembusan nafas atas semua salahku.
Boleh kamu kecewa, boleh kamu melangkah pergi, semua adalah keputusanmu. Aku pun merasa, menjadi seorang yang tidak bisa diandalkan adalah sesuatu yang sangat menyebalkan. Ingin rasanya aku menghukum diri sendiri, tetapi dengan cara apa? Sedangkan cinta kepadamu hingga detik ini masih menggelayut dalam sanubari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar