source image: google |
Denganku, kamu akan menata masa depan? Tidakkah kamu lihat bahwa tatap orang-orang itu sangat merendahkanku atas semua hubungan yang kita jalani? Mereka anggap aku tidak pantas untuk duduk dan berdiri di sampingmu. Menjadi pendampingmu bukanlah jalan yang seharusnya menjadi takdirku, begitu kata mereka.
Setelah selama ini berjalan, setelah belasan bulan lamanya, mengapa baru sekarang komentar-komentar itu muncul? Mengapa tidak dari dulu saja penilaian mereka lemparkan? Apakah mereka hanya iri dengan apa yang kita jalani saat ini? Pertanyaan itu mungkin akan muncul dari bibir tipismu jika kita coba membahasnya. Dan aku yakin kebaikan dan sifat terpujimu masih berdasar pada sikap dan pikir yang positif, kamu akan bertanya demikian.
Aku jelaskan sedikit, bahwa adalah suatu kewajaran jika komentar mereka muncul belakangan ini. Mengapa tidak dari dulu? Sederhana saja, karena kita dulu berjalan dalam gelap, di belakang mereka dengan cara mengendap.
Tentu sangat kamu pahami, bahwa kita adalah sepasang insan yang lama sekali menutupi perihal jalinan kasih yang kita jalani. Selama ini kita bisu, diam, dan seolah tidak terjadi apa-apa ketika berada di depan mereka. Apakah kita hebat? Barangkali kita hebat, karena mampu menutupi cinta selama belasan bulan tanpa diketahui banyak orang.
Lalu, apa hubungan cinta yang kita jalani dengan orang-orang itu? Tentu secara langsung jelas tidak ada. Tetapi cinta juga adalah bagian kecil dari sosial. Yakin atau tidak, kita butuh komentar dan penilaian mereka atas apa yang kita jalani. Tidak ada yang bisa menilai diri sendiri atas apa yang dikerjakannya. Termasuk saat menyangkut permasalahan cinta. Kita butuh komentar mereka, entah untuk saling memperbaiki diri, atau sekedar menilai sejauh mana kita telah berkorban.
Apakah kamu sadar, saat ini kamu berada di posisi yang ditinggikan, sementara aku mereka purukkan di jurang dalam yang paling bawah. Tidak masalah karena aku menyadari siapa aku, bagaimana aku, dan sejauh mana kemampuanku. Aku tidak lebih dari kamu, juga tidak lebih dari mereka. Aku hanya lelaki beruntung yang sempat merasakan cinta kepada perempuan yang teramat baik hatinya.
Setelah ini, mungkin saja kamu tidak lagi mau bertahan, kecuali cinta telah benar-benar mempengaruhimu. Lelaki yang tak pantas untuk duduk dan berdiri di sampingmu ini tidak seharusnya kamu perjuangkan. Bukan salahmu jika kelak kamu pilih untuk pergi. Membiarkanku terpuruk bukanlah dosa yang harus kamu tanggung. Karena aku memang tidak pantas untuk terus kamu pertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar