Rabu, Maret 30, 2016

Pelanjut Bunga Tidur

Daun-daun dan bunga tengah bersiap menanti kehadiran surya yang menurut BMKG akan lebih intens bercahaya untuk 3 hari ke depan. Seperti menolak, udara dingin justru semakin menusuk tatkala air-air pembasuh mulai menyentuh tubuh. Memberdirikan rambut-rambut di tangan yang awalnya tertidur pulas.

Hari-hari terakhir yang dilalui, kehadiran bayang seorang perempuan yang natural cantiknya tidak pernah absen mengisi lamunan pagi, mengkombinasikan siluet mentari dengan suhu yang lebih rendah dari seharusnya. Tidak ada pertanyaan tentang kepada siapa harus bercerita, perempuan itu hanyalah pelanjut bunga tidur di tengah gerogotan malas untuk memulai aktifitas. 

Entah bagaimana kabarnya kini, entah telah berubah rupanya, entah telah bermetamarfosis sifatnya, tidak ada pesan yang disampaikan angin pagi tentangnya. Pun tanah-tanah yang terinjak seolah enggan memberi jalan untuk bertemu walau dengan alasan kebetulan. Tiada tanda untuk kembali dapat berjumpa, belum ada nampak titik yang menguatkan asa bahwa rindu akan segera sirna. Keanggunan dalam kesederhanaannya menuai cerita, memperbarui cerita-cerita lama dengan harapan yang semoga menjadi nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar