source image: google |
Setiap kamis dia biasanya selalu berada di kantin sekitar pukul 9 hingga setengah 11. Sudah sangat kuhafal hal kecil yang biasa dilakukannya. Biasanya lagi, dia duduk di gazebo dekat gerbang kecil menuju kantin, atau di samping LKM yang tersedia bangku beton di sana. Mungkin karena saking sering memperhatikannya, aku hafal rutinitas kecilnya, terutama ketika Kamis tiba. Pukul setengah sebelas sampai pukul 12 lebih sedikit, dia masuk kelas, setelah itu kembali ke dekat panggung di bagian barat dan bersiap untuk melakukan sesuatu bersama rekan seorganisasinya.
Kali ini Kamis kembali menyapa. Udara pagi tidak sedingin kemaren yang menegakkan bulu roma. Biasa saja. Menyentuh air ketika mengambil wudhu pun tidak sungkan rasanya. Bumi sedang bersemangat untuk menyambut jadwal padatku beberapa belas jam ke depan.
Teringat olehku beberapa foto yang sekitar 4 hari yang lalu dia unggah. Foto itu menyiratkan bahwa Kamis ini aku tidak akan dapat melihatnya. Dia tidak akan makan di kantin, tidak akan duduk di gazebo atau bangku beton di samping panggung. Tidak juga akan melakukan aktivitas rutin bersama rekan satu oranisasinya. Dia sedang menikmati harinya nun jauh di padang pasir sana.
Entah aku berdoa, berharap, atau meminta, aku sendiri tidak bisa mendifinisikannya. Tetapi satu hal yang dapat kumengerti subuh itu, ada satu pertanyaan yang mewakili semuanya. "Apakah namaku sempat tersebut dalam doanya saat beribadah di sana?"
Untuk dia: Selamat pagi wahai yang di sana.
"Dalam teritorial waktu, mungkin kamu masih menjalani dinihari yang panjang. Terpejam nyenyak matamu dalam lelap. Kamu mungkin sedang mengistirahatkan raga setelah menikmati tempat yang tidak biasanya kamu berada di sana. Di sini, di tempat aku mendesain kata tentangmu, di kotamu yang ramah dan penuh cerita ini, aku baru saja selesai menunaikan 2 rakaat kewajibanku. Sembari berdoa semoga setelah ini, ketika kamu pulang nanti, ada lembar baru yang membuat kamu kembali memberi senyum indah nan tulus untukku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar