Aku adalah pecandu kopi kelas berat. Bagiku kopi bukan saja sekedar bubuk yang dicampur gula dan kemudian diseduh air hingga menimbulkan aroma harum menusuk hidung. Kopi bagiku adalah penyemangat, kawan di semua suasana. Tidak peduli hati sedang panas atau dingin, kopi selalu meghadirkan nikmat dalam setiap seruputnya. Tidak peduli hujan ataupun panas tak berkesudahan, kopi selalu menjadi daya tarik yang kepadanya tidak bisa untuk mengatakan TIDAK.
Berkat kopi, sebuah daerah kecil menjadi sangat familiar akhir-akhir ini. Salah satu daerah yang menjadi sumber kopi ternikmat yang ada di Sumatera Selatan. Semendo, aku belum pernah menginjakkan kaki di sana, tetapi google map mengatakan butuh waktu 2 jam 8 menit untuk tiba di sana dengan jarak tempuh kurang lebih 78, 4 km.
Kamu yang kujumpai di Kota kecil ini juga berasal dari sana. Jadi, sekarang ada 2 alasan mengapa Semendo sering mengiang di kepala. Pertama kopi, dan kedua kamu. Jelas kamu tidak dapat diselaraskan dengan kopi, tetapi aku ingin kelak penyeduh kopi pagiku adalah kamu.
Kamu yang kujumpai di Kota kecil ini juga berasal dari sana. Jadi, sekarang ada 2 alasan mengapa Semendo sering mengiang di kepala. Pertama kopi, dan kedua kamu. Jelas kamu tidak dapat diselaraskan dengan kopi, tetapi aku ingin kelak penyeduh kopi pagiku adalah kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar