Rabu, Desember 07, 2016

Kelak

source image: google
Selalu kuadukan kepada senja, bahwa aku tidak ingin sesaat saja muncul dan kemudian terlupakan. Aku ingin tinggal, ingin menjadi penghuni tetap di hatimu. Temu kita waktu itu ternyata berbekas cukup dalam. Menghadirkan kenangan di masa ini. Kapan lagi kita akan dijumpakan? Aku rindu dan jatuh hati pada keramahanmu, aku takluk pada senyum sederhanamu. 

Kau tahu aku bukan siapa-siapa, bukan seorang yang dapat unjuk diri untuk menampilkan satu saja hal hebat. Aku bahkan tak bisa banyak berbuat, sederhana dan sangat biasa. Harapku saja yang terlalu pongah, terlalu berani memimpikan kamu yang selalu dikelilingi orang hebat, yang siapapun di antara mereka dapat kamu tunjuk untuk mengisi pikiran malammu.

Biarlah, tidak masalah jikalau sekarang di sisimu yang berdiri adalah orang-orang hebat dengan banyak keahlian. Tetap saja suatu saat, ketertarikanmu akan menuju ke arah sorot mataku. Aku yang kelak akan menaklukkanmu. Aku berusaha, dan aku melibatkan Tuhan dalam usahaku. Tinggal aku berkoordinasi dengan waktu, mengatur temu kita selanjutnya. Temu yang akan menjadi titik awal bahwa kita adalah insan yang akan saling mengisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar