Ternyata semakin ke sini, semakin banyak anak tangga yang jadi pemisah. Kamu terus menanjaki hingga semakin dekat dengan puncak. Sementara aku, boleh dikata tidak beranjak dan hanya jalan di tempat. Semakin ke sini aku semakin tidak yakin. Menaklukkanmu adalah hal yang rasanya hampir mustahil. Berkaca pada keadaan, aku bukanlah seorang yang dapat menggapaimu dengan usha-usaha yang sangat biasa. Tidak lagi seperti beberapa waktu yang lewat, ketika aku dan kamu berada pada satu anak tangga yang sama.
Melihat yang sekarang sedang terjadi, rasanya tidak lagi mungkin untuk mendapatkan apa yang aku damba. Aku bukan daya tarik, bukan juga sesuatu yang berefek. Ada dan tidak ada akan sama saja.
Ibaratanya, hari ini aku melihatmu dari jarak ratusan meter. Beberapa meter dari sisimu, berdiri orang-orang yang lebih piawai dalam banyak hal, termasuk dalam hal menaklukkanmu barangkali.
Jika perlahan aku coba melangkah mendekat, masihkah berkesempatan untuk berjuang? Adakah peluangnya barang nol koma sekian persen saja?
Semoga saja kamu tidak menolak kenyataan, bahwasanya kita pernah dekat dan kamu pernah kubuat nyaman. Dapatkah hal itu kita teruskan lagi? Jika aku dapat memotong jarak tempat sekarang kita berpijak, adakah kemungkinan untuk aku dapat menjadi seorang yang paling sering muncul di pikiranmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar