Aku cenderung riang ketika mendung mulai menjadi atap di atmosfer. Artinya hobiku dalam beberapa waktu berikutnya akan dapat terlaksana. Pernah kuceritakan sebelumnya, bahwa aku adalah seorang Pluviophiles. Tidak banyak yang peduli, karena ini agaknya terbilang aneh. Sudahlah, peduli mereka juga tidak akan berpengaruh apa-apa. Aku tetap akan berlaku seperti sebelumnya.
Kenangan, itulah yang selalu membuat antusiasku muncul menikmati bau tanah yang tersiram hujan. Seperti bius yang menyerang kepala, aku dibuatnya melamun, diajak terbang ke beberapa waktu yang sudah lewat, lalu kadang disambungkannya dengan khayal-khayal yang ingin kubuat menjadi nyata.
Kau tentu mahfum, bahwasanya aku bukan Dewa yang bisa mentransformasi khayal menjadi sesuatu yang benar-benar terjadi. Tapi aku merasa diberi jalan untuk mengekspresikan setiap khayalku. Lamunku serasa bermanfaat, rasanya aku diperbolehkan memodifikasi kenangan sesuai keinginan.
Aku kini sedang ingin bercerita tentang khayal yang barangkali menurutmu tidak layak diungkap. Tapi apa boleh buat, ini khayalku, ini kenanganku yang kebetulan ada kamu di dalamnya, dan aku begitu ingin mengekspresikannya.
Kamu yang di ujung sana, bagaimana pendapatmu jika ternyata kamu berhasil membuatku jatuh hati? Bagaimana caramu akan menghadapiku? Tidak, aku tidak minta banyak, bahkan aku tidak juga minta jawaban. Satu hal saja yang aku ingin, semoga dapat kamu nikmati hari tanpa berniat menghilangkan jejakku yang pernah tidak sengaja kamu kenali.
Di antara butir hujan yang masih terus memberondongi tanah, aku berusaha mengekspresikan khayal dengan mencoba merangkai kata, agar dapat merasa lebih dekat kepadamu. Semoga ada jalan yang Tuhan hamparkan untuk kelak kamu dapat membacanya, lalu sembari itu, kamu mengingatku sebagai seorang yang pernah membuat senyummu merekah di malam sebelum matamu terpejam.
Surat Kaleng:
Inspired by: 'Primbumi Malang yang Membuat Jatuh Hati'
Sorry for the Mistake but Special Thanks For You Dear
Tidak ada komentar:
Posting Komentar