Sudah lebih pukul 2 subuh dan kita masih saja larut dalam pembicaraan yang seharusnya hanya menjadi konsumsi pribadi masing-masing. Tidak kupahami betul bagaimana mulanya kamu bisa bercurah cerita. Aku bukan kawan dekatmu, bukan juga seorang yang kamu ketahui baik-buruknya. Dan pastinya aku bukanlah seorang dengan nasehat-nasehat ampuh sehingga mampu menyeret dan membawamu keluar dari masalah yang kamu hadapi. Namun aku sangat menghargaimu berikut dengan apa-apa yang malam itu kamu lakukan.
Memang semua orang punya permasalahan kehidupan tersendiri dengan kadar kerumitannya masing-masing. Tetapi aku dan kamu pastinya paham betul bahwa Tuhan memang selalu memberi cobaan maha berat kepada umat-Nya yang kuat. Darimu aku menyadari kelemahanku. Bahwasanya sebagai seorang sulung aku masih terlalu cengeng. Sangat jauh, belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kamu dan berbagai polemik hidup yang kamu hadapi. Kehadiranmu membuat nafasku sedikit dibumbui rasa harap. Andai saja kali ini Tuhan tidak hanya menampakkan kuasa-Nya saja, melainkan juga memperlihatkan betapa romantisnya Dia dalam menyatukan umat-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar