Aku terlalu banyak memuji semangat Ayah sebelumnya. Ayah banyak menyuntikkan kata penyemangat meskipun pada dasarnya beliau bukan seorang yang cerewet dan banyak bicara. Ayah hanya kaya akan pengalaman yang pahit, kaya akan kesusahan hidup, dan kaya akan cemoohan. Dari sana beliau belajar, menusukkan kata-kata dari pengalaman yang semoga apa yang pernah beliau alami tidak terjadi pada anak-anaknya. Karena ada sesuatu yang tidak perlu dicoba untuk memberikan pelajaran, cukup lihat dan pelajari apa yang pernah dialami orang lain, lalu hindari keburukannya.
Tidak hanya ayah, ibu yang cerewet pun sebenarnya punya kata dan kalimat untuk mengajari anaknya. Sedikit saja ibu menyuntikkan kalimat berharga jika didasarkan dari pengalaman hidup. Satu kalimat namun pengaruhnya luar biasa sekali. Ibu sering mengulang kalimatnya saat ditelfon, saat aku mengeluh dengan kesusahanku, saat aku marah dan kecewa dengan keadaan yang tidak berpihak, saat aku tidak mendapatkan apa yang pernah kukejar. Selalu ibu akan berkata. . . . .
"Orang lain bisa, mengapa kamu tidak?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar