Kita bicara melalui perantara media-media yang tidak bernyawa. Melalui tulisan dengan cara yang berbeda kita coba saling berkata. Mengapa? Karena kita sedang dikekang kaku yang perannya terlalu keterlaluan. Membuat kita tidak mampu maksimalkan langkah untuk bertemu, tidak sanggup berdayakan mulut yang punyai wewenang lebih jauh.
Kadang terkesan berguyon dan berlelucon. Atau mungkin kita yang memang terlalu egois dalam berperasaan. Dengan sangat leluasa dan mudahnya emosional memenjarakan kerendahan hati yang kita punya. Berapa usia kita sehingga masih harus bermain aksara untuk bisa bersuara? Apa salahnya jika kita berjumpa, lalu kita mainkan suara dalam rangkaian kata?
Ah sudahlah, dunia memang sering bercanda dengan penikmatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar