Selasa, Januari 19, 2016

Kapan Bertemu

      Subuh tadi setelah menunaikan 2 rakaat kewajiban, mataku tidak lagi bisa dipejamkan. Mungkin karena ini bukan tempat yang biasa, dan aku juga baru pertama kali mengunjungi tempat ini. Sekitar 4 jam perjalanan darat ke arah barat laut dari kotamu, tempat yang selama ini aku tinggali. Hawanya sedikit lebih panas namun sedikit lebih damai dan bersahabat suasananya. Dan kamu tahu, detik ini aku merindukan sebuah ruangan kecil yang seringkali pintunya tertutup, ruangan yang selalu dipenuhi pikiran tentangmu saat aku berada di dalamnya. Ruangan tempat aku merangkai kata untuk menyanjungmu, atau mungkin juga untuk menyinggungmu (maaf).
      Tentang pertemuan kita, aku percaya bahwa sebuah pertemuan tidak pernah berasal dari sebuah kebetulan. Dunia tidak pernah memasukkan kata kebetulan dalam perjalanan panjangnya. Semua sudah terkonsep, tinggal bagaimana setiap penghuni dunia menjalaninya. Kita yang membuat semua menjadi seolah tampak tidak disengaja, padahal jauh dari itu, ada sebuah rencana yang sebenarnya sudah lama tersurat dan tanpa sadar kita sedang menjalaninya.
      Jadi, pertemuan kita tempo hari bukanlah sebuah kebetulan, bukan? Melainkan suratan yang mengharuskan untuk dijalani. Firasatku, saat ini ada sedikit syak di dadamu setelah benar-benar menyadari mengapa kita harus bertemu. Pertemuan kita boleh saja membuat kamu sedikit luka dan kecewa, atau mungkin juga telah menyulut api amarah. Percaya saja, tidak ada yang sia-sia dalam setiap rencana. Luka, kecewa, atau amarahmu adalah sebuah cerita yang mungkin bisa kamu deskripsikan dan terjemahkan untuk hal lain suatu saat nanti. Bisa kamu jadikan pelajaran dan acuan menjalani suratan berikutnya.

      Oh iya, maaf aku tidak bermaksud mengguruimu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sedang rindu. Kepada kamu, kapan kita akan bertemu? Mungkin tidak dalam waktu dekat ini, tapi aku yakin suatu saat ada hal yang akan membuat kita mau tidak mau harus bertemu kembali. Satu pesanku untuk pertemuan kita nanti, tersenyumlah, kamu tampak lebih sempurna jika tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar