Di sini, di kota ini, kenangan itu lahir. Sebuah cerita hadir di sini. Mengisahkan perjalanan hidup seorang lelaki perantau dari pulau seberang. Merintis sebuah masa depan melalui sebuah pendidikan. Mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi di perantauan, berusaha untuk menjadi lebih baik, dan terus berkembang untuk menjadi pribadi yang benar-benar matang untuk kehidupan masa depan kelak. Menyadari kesusahan hidup yang sdang terjadi, dan berbuat sesuatu untuk segera mengubahnya. Di kota ini, semuanya diawali. Memulai kisah untuk sbuah rintisan masa depan. menuntut ilmu membawa nama keluarga. Meningkatkan derajat di mata masyarakat.
Tidak sekedar sebuah perjuangan untuk pendidikan. Tetapi sesuatu terjadi di sini. Selingan perjalanan hidup menghiasi. Seiring dengan bertambahnya ilmu, pengalaman pun mengikuti. Di kota ini, pertemuan dengan orang-orang baru tentu saja tak terelakkan. Sebatang kara berada di kota sejuk ini, membuat hidup harus benar-benar berpandaipandai. Mencari kolega dan teman yang akan mengisi dan menemani dalam hidup. Berusaha mengenal orang sebanyak mungkin di sini. Di tanah kedua.
Sebuah pertemuan yang berkisah panjang kemudian terjadi dikala seorang gadis Lampung menghadapkan kamera SLR yang sedang berada dalam genggaman tangan dan tergantung di leher jenjangnya. Senyumnya seketika melayang dan tampak begitu indah ketika itu. Baby face nya membuat sebuah getaran langsur hadir di dada. Tatapannya yang anggun segera menyihir mata ini. Tatapan menjadi tidak lepas terhadapnya. pesona itu menyihir naluri seorang lelaki yang sedang kesepian ketika itu. Sungguh datang di waktu yang tepa. Sungguh sangat sempurna. Sungguh anugrah Tuhan yyang begitu indah. Di Kota ini, sesama perantau dari pulau seberang di pertemukan. Sedikit ada rasa dimana ketika itu, ketika awal dari semuanya itu di mulai. Kesepian perlahan mulai hilang. Kini timbul sebuah rasa. Tidak lagi sebuah rasa kesepian namun kini berganti dengan rasa penasaran untuk mengetahui lebih jauh pribadi yang mulai membuat debaran dalam dada ini.
ya, inilah kota yang menjadi saksi bisu pertemuan itu. Inilah kota yang menghadirkan sebuah keindahan di tengah derita seorang perantau sebatang kara. Kota sejuk ini akan menjadi kota kenangan. Akan ada magnet untuk suatu saat kembali ke kota ini lagi. Bernostalgia bersama untuk sebuah kisah masa lalu yang terjadi di sebuah kampus perjuangan.
Di kota yang baru ini, yang menjadi rumah kedua, yang menjadi saksi hidup, sebuah cahaya cinta yang sejati mulai tampak. Tidak lagi cinta dan bayang semu seperti sebelumnya yang selalu berakhir dalam sebuah kegagalan. terima kasih bumi Arema yang telah mempertemukan kami. Walau mungkin masih terlalu dini untuk semua itu. Namun yang terasa kini tidaklah sekedar rasa suka. Ada perasaan lain ketika dia hadir. Ada kegembiraan yang hadir ketika melihat senyumnya, ketika tatapannya yang dalam beradu dengan bola mata ini, dan juga ketika genggaman tangan sedang terjadi. Ada sebuah kebahagiaan yang ia janjikan. Sebuah kesetiaan seakan sudah resmi untuk mengikat rasa yang kini saling berbalas.
Tidak akan ada kata lupa untuk sebuah jasa. Selalu akan terkenang. Dan balas budi akan terjadi suatu hari nanti. Tunggulah saatnya kembali. Suatu saat akan ada sepasang manusia dari pulau seberang berada di tanah ini lagi. Kembali ke kota ini. Dan akan menjadi bagian dari kota ini selamanya. Because its my second city.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar