Patah hati. kata yang begitu menusuk hati. Kata keramat yang membuat semangat dan mood benar-benar menjadi hilang. Dan sangat tidak pernah seorang berharap untuk patah hati. Sedikit kata ini bahkan menimbulkan sebuah trauma mendalam yang membuat seseorang benar-benar berada dalam ruang kesadaran yang sangat minus.
Rasa sayang terhadap seorang yang benar-benar dicintai adalah alasan utama penyebab masalah ini. Rasa sayang yang tidak terbalas tentu saja. Rasa yang mungkin terbalas, namun terbagi dua.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian, tidak ada alasan bagi seorang wanita untuk tidak berselingkuh, kecuali rasa sayang yang telah dimilikinya dengan tulus dan telah bersiap untuk menanggung susah senang hidup bersama. bagaimanapun sifat seorang wanita, murah senyumkah, cuekkah, atau polos sekalipun kah, tidak ada yang menjamin kesetiaan mereka.
Setidaknya ini pernah terjadi dan mudah-mudahan cukup sekali saja. Pengalaman yang benar-benar menyesakkan dada itu adalah perjalanan hidup ketika masih sangat akrab dengan pakaian putih abu-abu dulu. Sebuah cerita, yang entah sedih ataupun kecewa ini, terjadi di luar dugaan semua orang. Tidak ada sangkaan sama sekali, Namun fakta telah bicara.
Senyum dan kepolosan sifatnya menipu semua orang, termasuk orang yang saat itu menyayangi dengan tulus. Sebuah kebencian kini langsung hadir begitu saja. Mengalir dengan deras menutup rasa sayang yang dulu begitu besar. rasa sayang itu kini telah hanyut, berganti sebuah kekecewaan mendalam yang berangsur menjadi sebuah kebencian.
dan cerita itu sudah lama berlalu sebenarnya. Hanya saja malam ini teringat lagi, kisah setahun lalu. Perayaan hari kelulusan yang terganggu dan ternoda oleh sebuah penghianatan. Penghianatan seorang wanita yang membuat hari yang seharusnya dipenuhi pelangi, malah harus berada di bawah langit mendung dan kilat yang selalu menyambar.
Ingatan akan penghianatan itu sudah lebih dari cukup untuk membuat mata ini sekarang tak bisa terpejam. Kisah suram itu seakan mengubur sebuah mimpi dan masa depan cerah yang akan dijalankan dengan sebuah keyakinan, tekat dan keceriaan.
Bukan berniat balas dendam atau semacamnya, namun hati ini lebih ingin untuk berkata jujur. Dan kejujuran itu mungkin sedikit menyakitkan. Bahwasanya, melihat penderitaan yang dialami sang penghianat itu seolah akan menjadi sebuah kebahagiaan. Wanita itu, ya, yang pernah menjadi pengisi relung hati masa lalu, seolah harus mendapat sebuah balasan yang cukup keras. Merasakan bagaimana penghianatan itu begitu tidak menyenangkan.
Beruntung, kini keberadaan terkhianat ini berada jauh di perantauan. seandainya masih ada pertemuan, mungkin banyak hal akan terjadi. Wanita penghianat seperti itu tak akan pernah lagi hidup dalam sebuah ketenangan. Air mata akan menjadi teman setia seorang penghianat. Dan tidak ada lagi senyum tulus yang akan keluar dari mulut seorang penghianat yang membuat hati menangis dan sekarang tengah menjauh bagai seorang pengecut. Menghindari kenyataan. Dan berusaha sebisa mungkin agar tidak ada hubungan lagi. Untuk sementara, mungkin berhasil. Setidaknya selama 7 bulan terakhir ini. Namun malam ini, kenangan kisah itu muncul kembali dan mengahdirkan insomnia berat. Di tengah-tengah kelelahan jiwa dan fisik di tanah orang, kelelahan perasaan juga ikut menjamahi tubuh. Dan untukmu wanita penghianat, Bersiaplah menerima kebencian yang akan terus mengalir ini !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar