Kamis, Maret 09, 2017

Batas Mampu

Ada banyak hal sederhana yang dunia ini ciptakan untuk dapat membuat penghuninya tersenyum. Satu diantaranya sudah dunia haturkan kepadamu. Dan itu agaknya adalah cara yang paling sederhana diantara yang sederhana, hanya lewat beberapa baris tulisan yang terpampang bebas di dunia maya. Di dalamnya ada satu atau dua kalimat semi romantis yang menjadi inti dari semuanya. Menjadi sumber senyum untuk bibirmu, dan hatimu juga barangkali.

Kamu tahu, kadang kalimat-kalimat yang demikian terbilang indah dapat tercipta bukan karena jiwa sastra penulisnya, bukan pula karena kemahirannya merangkai kata yang sarat makna. Kepiawaiannya memadu-madankan kata dapat saja muncul tanpa sengaja, akibat mulut tidak mampu berkolaborasi baik dengan kata hati. Pita suaranya tidak mampu bergetar untuk ukuran yang dapat didengar manusia. Tidak bisa mulutnya meneriakkan kalimat yang sudah disusun rapi oleh hati. Akhirnya, apa-apa yang hati rasakan, lewat rangkaian tulisan sajalah semuanya dapat dia teriakkan.

Jadi, bagaimana perasaanmu saat tahu reaksi hatinya setelah kalian bertemu, dan setelah dia berhasil membuatmu tersenyum dalam diam? Jangan kamu coba menodong dia dengan pertanyaanmu yang bernada tegas dan sangat menjurus, tidak akan sanggup dia menjawabnya. Jika pun ada kata yang terdengar, bukanlah itu jawaban yang sebenarnya, bukan demikian kata yang disusun oleh hatinya di dalam sana. Kamu perlu lebih peka, misalnya membuat dia tidak perlu menjelaskan lebih jauh tentang apa yang sudah terjadi. Dia sudah coba mengungkapkan, dan hanya di situlah batas mampunya. Giliranmu sekarang untuk mengambil peran lebih. Jangan biarkan gejolak hatinya meredup begitu saja karena tidak lagi mampu bekerjasama dengan waktu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar