Kamu adalah jauh yang dengan sedikit usaha coba untuk aku dekatkan. Menunggang harap sembari menyelipkan beberapa doa kusebut tentang inginku untuk menghabiskan waktu di depan tatapmu. Aku bukan seorang yang menarik, jelas. Juga bukan seorang yang dengan kepiawaiannya mampu membuat orang-orang tertarik, itu bukan aku. Aku hanyalah secuil sosok, melangkah gontai dengan tatap lesu, adalah aku, laki-laki yang termakan lelah dalam langkah.
Aku, sesosok laki-laki yang tergolek lemah dan tak berkelebihan, menatapmu saban hari dengan ribuan khayal. Dari jauh tentu saja. Jangan kamu tanyakan tentang keberanian, karena aku tidaklah punya. Yang ada di genggamku hanya ribuan cinta, dan jutaan setia yang tidak akan pernah membuat kecewa. Aku sebatangkara, terserang terik yang membuat peluh, dan dengan menatapmu aku merasa teduh. Kegaduhan dunia menyiksa pendengaranku, lalu dengan melihatmu aku seolah mendengar suara merdu, mensenyapkan gaduh-gaduh yang tidak berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar