Maaf, senyumnya bukan untuk dipublikasikan |
Setiap ada jeda selalu aku buka dan lihat foto itu. Tidak ada yang istimewa memang jika dilihat oleh orang awam dan bahkan mungkin sangat biasa di mata mereka, apalagi bagi orang-orang yang mengerti tentang seni fotografi. Sama sekali tidak ada nuansa art yang tampil di sana. Sangat biasa dan tidak ada istimewanya. Hanya ada dua orang yang sedang tersenyum berdiri berdampingan dengan latar yang gelap dan sedikit cahaya terdapat di beberapa titik.
Dua orang itu adalah kita, aku dan kamu yang tidak direncanakan namun ingin dan 'dipaksa' untuk bertemu. Beberapa haripun kemudian berlalu. Pertemuan kita malam itu hanya sebatas petikan kamera lalu kita berpisah lagi tanpa ada kata yang saling menyapa, saling bertanya kabar, apalagi saling berbagi cerita. Hasil jepretan yang sangat biasa itu ternyata sudah cukup ampuh untuk mengobati jika tiba-tiba aku rindu ingin melihat wajahmu.
Mengapa? Mungkin karena senyum dalam foto itu. Jelas sekali tidak ada beban saat kamu tersenyum dan aku berdiri di sana. Aku senang, harus kukatakan bahwa aku bahagia teramat sangat malam itu. Kamu jelas terlihat bahwa itulah kamu yang sebenarnya. Bukan kamu yang selama ini memendam sesuatu tak terungkap setiap kali kita ada dan berdiri di dekat mereka. Natural kecantikanmu jelas tergambar dalam raut dan ekspresi yang sangat mempesona. Terlalu hiperbolakah kata-kataku? Aku rasa tidak. Ini momen nyata yang aku lihat dan rasa. Senyum penuh keikhlasan pertama yang dapat aku saksikan dari raut wajah indahmu yang akhir-akhir ini jarang terlihat.
Terima kasih telah menampilkan senyum saat mengabadikan momen bersamaku, itu merupakan momen yang sangat berarti. Senyum itu akan selalu kusaksikan di malam-malam sebelum aku beristirahat bersama mimpi di surga, senyum yang akan menjadi pelecut semangat saat aku lelah dan mengeluh, senyum yang akan mengantarkanku pada dunia yang kelak akan berpihak. Sekali lagi aku tidak hiperbola. Ini nyata dan kamu adalah objek dari kenyataan yang ada. Indah dan mempesona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar