Jumat, September 26, 2014

Perasaan dan Waktu

Untuk seorang wanita yang ku cinta. Pahamilah bahwa di sini aku benar-benar ada. pahamilah bahwa aku menghantarkan rasa yang amat tulus, pahamilah bahwa ragaku ingin bertemu denganmu. Kau terlalu angkuh untuk menjadi seorang yang ku puja. Tapi apa boleh dikata, rasa itu telah muncul dan aku tak dapat berdalih. Kadang terasa sangat menyiksa ketika hampir setiap saat kau melangkah menjauh saat aku coba mendekat. Seolah rasa yang tertambat tidak pernah ada. Atau memang kau yang tak mau menganggapnya ada? 


Aku berpikir terlalu buruk. Mungkin hanya waktu saja yang belum berpihak pada kita. Tetapi apakah kita akan terus-menerus seperti ini? Terus menerus dikendalikan waktu yang bahkan mengucap sepatah kata pun tak sanggup. Aku merasa menjadi seorang yang bodoh, seorang yang idiot, seorang yang tak menggunakan otak untuk berpikir. Mungkin saja benar. Dan itu dirimulah penyebabnya. Hatimu yang membuatku kehilangan kecerdasan berpikir, hatimu yang membuatku tak lagi waras, juga hatimulah yang membuat waktu menjadi seenaknya mengendalikan perasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar