keberadaanmu menjadi suatu keindahan yang berharga dikala semua seperti ini. walaupun tidak ada kata sapaan satupun yang pernah terucap diantara kami. tapi pandangan mata selalu seolah berkata lebih dari apapun. tidak banyak memang. tapi paling tidak mata ini dapat memberikan sebuah komunikasi yang lebih dari cukup untuk saling mangagumi. begitu hal kecil ini berdampak besar. tatapan di awal ketika pertama kali bertemu, seolah terlanjutkan oleh keadaan dan lokasi yang berdekatan dalam kehidupan.
sorot mata memandang itu benar-benar sebuah keindahan dan semangat. kekaguman yang berlebih hadir untuknya. begitu indahnya mata itu, tiada kata yang mampu terucap sehingga mata saja sudah lebih dari cukup untuk mengungkapkan sesuatu yang ingin dibicarakan mulut. seowang wanita dengan senyum manis. gadis pribumi dan tuan rumah kota ini. warga asli yang menunggu kedatangan kami untuk sampai di perantauan.
tatapan itu, sungguh sangat ingin sebuah sapaan aku hadirkan untukmu. tekat untuk itu semakin hari semakin kuat dan sangat sulit terkendali. namun, ketidakberanian terus saja menghalangi untuk itu. aku hanya seorang anak rantau sebatang kara dengan uang pas-pasan setiap bulannya. tidak berani dan sangat merasa minder untuk berbuat lebih jauh dengan seorang yang begitu sempurna. sampai terbawa mimpi, begitu sangat inginnya aku untuk menjadi yang bersandar di hatimu. menjadi pengisi hari yang membuatmu selalu menampilkan keceriaan dan senyum yang membuat banyak orang beralih pandang padamu.
4 tahun lamanya aku akan berada di sini. dan aku yakin, sebelum waktunya berakhir aku akan menjadi yang spesisal bagimu. kau akan merindu ketika tiba saatnya untuk aku kembali ke tanah kelahiranku. kau akan memiliki hasrat untuk menemuiku dan rela untuk menyebrangi lautan hingga akhirnya sampai di hadapanku yang sebenarnya juga sangat mnyimpan rasa rindu yang begitu dalam. untuk mu aku tulis ini, sebagai ungkapan hasrat yang ingin memilikimu. hanya ini yang mampu berkata karena ketidakmampuanku untuk berucap secara langsung. benar adanya jika aku menyukaimu. pandangan matamu ketika itu menghadirkan benih-benih rasa yang membuatku menjadi seperti ini. aku akan mengungkapkannya suatu saat nanti ketika aku merasa sudah bisa menyamaimu. kini aku masih di bawah. masih banyak yang ingin aku lakukan hingga aku benar-benar bisa setara denganmu. tunggulah karena waktu itu akan benar-benar tiba. dan kau akan berada di pelukanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar