Senin, Desember 09, 2013

Dia Manis

                Sekelebat cahaya flash yang tidak sampai satu detik lamanya, cukup punya daya Tarik yang kuat untuk mengubah fokusku yang sebelumnya tertuju pada panggung. Sorotan dari samping kanan itu langsung membuat pergerakan reflex di bagian kepalaku. Terlihat seorang berkerudung kuning di sana sedang memandangi layar kamera SLR di tangannya. Sedikit focus untuk melihat hasil jepretannya barusan. Memandangi setiap sudut yang baru saja berhasil ia abadikan.
                Kini pandangannya berubah, tidak lagi melihat kamera yang sedang dipegangnya. Pandangannya kini tertuju pada objek yang baru saja ia abadikan. Dan objek tersebut adalah benda hidup yang sedang menatapnya karena membuyarkan konsentrasi. Yang tadinya kearah panggung, Kini justru kepada seorang gadis manis yang sedang melaksanakan tugasnya.
                Ketika pandangan itu berubah, sebuah senyum ia hadirkan kepadaku yang baru saja menjadi objek jepretannya. Terlihat sangat manis senyum itu. ditemani dengan suara tak karuan dari atas panggung, dan sinar kerlap-kerlip dari remangnya cahaya lampu. Menghadirkan sebuah keanggunan yang sungguh luar biasa.
                Sebuah senyum yang jika di balas dengan senyum pula, terkadang menyisakan sebuah getaran yang sulit dilukiskan bagaimana rasanya. Pesona semakin membahana membuat tidak ada objek lain yang lebih enak untuk dipandang. Dan itu adalah sebuah anugerah. Sebuah senyum indah di hadirkan Tuhan untukku di bawah cahaya remang-remang malam itu.
                Jam digital yang melingkar bersama gelang di tangan kiriku ketika itu menunjukkan angka 22.30, yang seharusnya mnjadi akhir dari semua rangkaian acara, tetapi tidak dalam kenyataannya. Masih ada kehebohan yang terjadi kala itu. dan aku memutuskan untuk mundur sebentar menghilangkan sesak nafas akibat desakan di depan panggung.
Seorang wanita tampak sedang duduk di bawah pohon yang tempatnya tidak terlalu ramai lagi dari jangkauan penikmat acara. Menyendiri dengan mengarahkan mata ke panggung adalah caranya untuk menikmati kemeriahan malam itu. kemudian aku hadir di hadapannya. Senyumnya menyambutku yang baru saja datang dan mempersilahkan aku duduk di bawah pohon yang sama tepat di sampingnya. Wajahnya tetap masih kelihatan samar-samar akibat pantulan cahaya panggung. Tatap menatap bola mata adalah awal dari percakapan kami untuk pertama kalinya.
                Setiap momen ketika itu terasa begitu sangat indah. Tanah jawa mempertemukan orang luar dan mungkin sebuah perasaan lain akan hadir di antara itu semua. Aku merasa kini benihnya sudah mulai tumbuh. Pandangan awal dengan sebuah senyum tadi selalu membayang. Membuat aku betah untuk duduk berlama-lama dibawah pohon malam itu, dan tidak ingin acara ini segera usai.
                Percakapan itu terjadi. Betapa sangat tenteram rasanya. Sungguh luar biasa malam itu. Duduk berdua di bawah pohon sambil menikmati musik walaupun kedengarannya tidak terlalu enak. Beberapa saat lamanya ketenteraman itu menyelimuti hati yang sedang kesepian ini. Angin malam berhembus menemani. Dan beberapa deheman dari panitia lain menyindir dan memprediksi akan terjadi sesuatu setelah ini. dan kita tentunya sama-sama tahu, apa hal tersebut. Aku tidak berani berharap banyak, tapi sekedar untuk diakui, bahwa aku bukan seorang munafik, hati ini tidak bisa berbohong akan apa yang terjadi dan berkecamuk di dada sebenarnya
                Tapi mungkinkah? Apakah ketenteraman ini hanya aku yang merasakan? Pertanyaan itu menghalangi untuk merasakan ketentraman yang benar-benar nyata. Banyak hal yang bisa aku bicarakan dengannya. Tapi tidak untuk hal yang satu ini. hal yang yang justru sangat penting. Apakah aku bisa merasakan ketenteraman yang lebih dari gadis Sumatera yang aku mulai menaruh rasa padanya?
                Tidak ada kata “YA” ataupun kata “TIDAK” sebelum yang dirasakan tersampaikan. Dan Itu adalah hal yang sangat berat. butuh kekuatan dan keberanian untuk menyampaikannya. Hanya saja kekuatan itu tidak ada saat ini. dan goresan tinta ini, hanya akan menjadi saksi akan sebuah rasa yang sangat sulit terungkap lewat rangkaian kata.

                 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar