Selasa, April 11, 2017

I L U S I

Aku tidak akan pernah bisa menyentuh perempuan-perempuan sepertimu. 

Tidak akan pernah aku dan kamu berada di satu jalur yang sama. 

Kita selalu saja akan melangkah secara  tidak beriringan. 

Sedetikpun adalah ketidakmungkinan untuk aku dapat membersamakan diri denganmu. 

Aku tidak cukup berhasil mengimajinasikanmu dalam masa depanku.


Karenanya aku mulai diam, mulai tidak bersuara, dan mulai memperlambat langkah. 

Kamu memang sebaiknya berada di depan sana. 

Jauh di sana yang bahkan punggungmu saja hanya dapat kulihat samar

Begitulah kita. . . . . .


Selama ini kita terjebak, aku dan kamu sama-sama tidak sadar

Pertemuan kita nyata, tapi tidak untuk harap dan imajinasi yang terangkai

Semuanya semu dan palsu 

Rencana yang kita buat tidak lebih dari sekedar wacana

Tidak akan pernah ada wujud nyatanya


Percuma. . . . . . . .

Sebaiknya aku berhenti menghubungimu

Pun kamu sebaiknya tidak perlu meresponku

Ini ilusi, dan selamanya akan menjadi ilusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar