Jika kau ingat dari detik ini sampai ke belakang sana saat kita bertemu pertama kali, menurutmu apa dan kapan detik teromantis yang pernah kita lalui? Jangan bertanya balik. Aku bertanya karena bingung, dan sampai saat ini kurasa tidak ada sesuatu yang begitu romantis yang pernah kita lewati. Entahlah, aku tidak begitu paham dengan yang disebut romantis. Kata orang rasanya berbunga-bunga, ketika sudah lewat dan dikenang lagi akan membuat tersenyum, lalu mengkhayalkannya. Benar demikian?
Setiap kali mengingat apa-apa tentangmu -maksudku tentang aku dan kamu, tentang waktu yang pernah kita habiskan bersama, aku selalu tersenyum saat membayangkannya. Apakah itu artinya setiap detik yang kita lewati adalah sebuah keromantisan? Tapi kamu selalu bilang, aku bukan laki-laki romantis, aku pun mengakuinya. Aku tidak merasa dekat sekali dengan romantis yang kamu dan orang-orang maksud, aku bahkan tidak kenal dengannya. Aku tidak pandai berlaku layaknya laki-laki yang membuat perempuan yang disayangnya menjadi berbunga-bunga. Tidak, aku bukan tipe yang seperti itu. Terakhir kali kamu protes, aku hanya bisa diam saja. Harus dengan kalimat yang bagaimana, aku bingung menjawabnya.
Hanya kamu juga selalu bilang, aku tidak mudah ditebak. Apa yang kulakukan selalu menjadi surprise buatmu. Katamu kamu tidak pernah bisa menerka apa yang kulakukan, terutama di hari-hari penting kita. Yang kulakukan selalu berada di luar yang kamu sangka. Apakah boleh aku menganggap laku demikian sebagai sesuatu yang romantis? Setidaknya untuk mengurangi bebanku karena protesmu yang selalu menganggap aku tidak ada romantis-romantisnya.