source image: google |
Perindu ulung sedang berimajinasi
Menampaki sore yang sebentar lagi menjadi gelap
Dipandangnya langit yang tak begitu jingga, seorang diri dimaknainya
Tidak ada yang sedang merindukannya
Jasanya tertelan, ceritanya telah lenyap termakan zaman
Tidak ada yang mengenangnya,
sama sekali.
Diambilnya kertas, ditulisnya dengan pena
Diterjemahkannya rasa menjadi rangkaian kata
Deru angin menyapanya
Bertanya sembari mencemooh
Mengapa kau selalu sendiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar