Teruntuk pagi yang dinginnya menusuk tulang
Kepada embun yang menetes saat kabut masih bersemayam
Bagi gelap yang mulai menampakkan cahaya
Dengarkanlah bisikan hati yang terus berucap
Yang berusaha meredam siksaan kerinduan
Wahai sang pangeran siang
Yang mulai naik tahta dari ufuk timur
Yang mulai benderang dari sudut bumi
Sampaikanlah pesan rinduku untuknya
Untuk sebuah nama di ujung sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar