Kamu biarkan aku terus berjuang dan berusaha dengan ketidakpedulianmu
Kamu abaikan tatap tulus yang terpancar dari bola mataku
Terus mengejar seperti jauh lebih menyenangkan
Daripada cepat mendapatkan, lalu datang jenuh yang tidak mengenakkan
Sejauh ini, aku setuju dengan sikapmu
Tetaplah begitu dalam menjalani hari-harimu
Karena kadang aku juga ingin merasakan susahnya berjuang
Hanya satu saja pinta yang semoga kamu dengar dan mahfumkan
Kau mengenalku. . . . . . . .
Kamu tahu bahwa aku pernah melintas di depan matamu
Juga ada aku yang pernah muncul dalam fikirmu
Maka nanti, akan tiba saat dimana kamu lelah untuk terus mengabaikan
Dan kamu mulai berpikir untuk melunak
Membuka diri. . . . . . . .
"Jatuh Cinta di Ujung Senja"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar